I.N.P -32-

28.8K 2.5K 125
                                    

"Lo ada apa sama cowok gue?"

Deg

Arra refleks mendongak, mendapati sosok Bella dari cermin wastafel yang berdiri di belakangnya. Cepat-cepat ia mengusap bibirnya, membersihkan tangannya, beruntungnya kali ini cairan itu tak ikut bertamu.

"Jawab bego!" Decak Bella kembali.

Arra menegakkan tubuhnya, menatap Bella dengan tenang, "Gue nggak ada apa-apa sama Alvin. Kenapa lo nanya gitu?"

Dari kaca, Arra bisa melihat, gadis di belakangnya tengah menatap remeh, "Gue nggak percaya."

Arra memutar bola matanya, "Kalo nggak percaya, ya udah. Nggak usah ganggu gue."

"Oh... berani lo sama gue? Terus apa tadi? Jangan ganggu? Hah, lo belum tau gue siapa?" Geram Bella dengan menatap tajam, "Dan lo pikir gue nggak tau, kalo lo ada apa-apa sama Alvin?"

Arra menghela napas berat, "Lo tau atau nggak pun, bukan urusan gue. Lagian gue nggak ganggu hidup lo, lebih baik, jangan ganggu gue. Paham 'kan?" Jawab Arra kembali menghidupkan keran air, sekedar membersihkan tangannya.

Entah hanya perasaan atau gak, yang jelas, Arra seperti merasakan sesuatu di belakangnya.

Sret

"Mau ngapain rambut gue lo?" Tanya Arra sinis. Kala sadar jika Bella nyaris menjambak rambutnya sebelum ia berhasil mengelak.

"Makanya jawab gue. Lo ada apa sama Alvin?!"

Sejenak Arra menyisir rambutnya ke belakang, "Gue udah bilang 'kan? Gue nggak ada apa-apa sama dia."

"Terus waktu itu lo ngapain boncengan sama Alvin? Ngapain juga lo nyemangatin dia tadi? Hah! Lo mau ngerebut dia dari gue?" Bella semakin maju, tapi, Arra masih berdiri di tempat dengan tenang.

"Ngapain gue ngerebut dia? Kenal aja nggak. Nggak perlu takut gitu kali."

"Cih. Dengerin, ya. Gue peringatin lo kali ini. Kalo sampai lo ketahuan suka sama Alvin, gue nggak akan segan-segan buat hidup lo sengsara! Ngerti?"

"Santai. Gue nggak semurah itu ngerebut cowok orang."

"Jangan sok kalo ngomong." Bella menoyor bahu Arra, "Gue nggak pernah main-main sama ucapan gue."

"Oke. Gue juga nggak takut sama manusia." Enteng Arra.

Bella menyeringai, "Tunggu aja." Setelahnya ia langsung berjalan pergi keluar toilet.

Arra membuang napas sarkas, ia kembali membersihkan tangannya, "Huh, cewek aneh. Dia yang suka sana-sini, dia juga yang takut Alvin gue rebut."

Dirasa lega, Arra berjalan keluar kamar mandi. Sangat berharap jika dirinya bisa menahan rasa sesak itu, untung saja nyerinya hanya berasa sedikit. Jadi, Arra mampu menahan sampai benar-benar hilang.

"Lama amat, Ra. Ngapain aja?" Tanya Celine saat melihat sosok Arra berjalan mendekat ke meja.

"Oh. Nggak kok, cuma sedikit rame tadi," jawab Arra, duduk kembali di tempatnya.

"Kita mau balik, Ra. Males di sini." Ucap Bagas tiba-tiba.

"Loh kenapa? Kok cepet?"

"Biasa lah, Ra," sahut Adel yang udah bersiap-siap ingin bangkit dari duduknya.

"Apaan sih. Sok-sokan lo pada." Cibir Bella, bangkit lebih dulu, "Lo kira gue mau di sini? Gue juga eneg kali lihat muka-muka lo semua."

"Udah yuk, Vin, cari tempat lain aja. Berdua." Lanjutnya menarik tangan Alvin.

I'm Not Parasite [END] PROSES PENERBITANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang