I.N.P -47-

54.4K 4.1K 679
                                    

"Udah, Mas?" Tanya Alvin ke orang bengkel di sana.

"Sudah, Mas."


"Berapa jadinya?"

"Lima belas ribu."

Alvin mengangguk, mengambil dompetnya, lalu memberikan 2 lembar uang pas. Ia berjalan ke motornya yang sudah terparkir di sisi jalan, menaiki, dan cepat-cepat menuju ke rumah Bella. Menunggu di sana lebih baik daripada pulang ke rumah.

Alvin memang sengaja tak memberitahu Bella, biar kekasihnya itu terkejut senang jika Alvin tetap menunggunya pulang dari rumah sakit. Biarpun tak jadi mengantarnya.

Memakan waktu 5 menit, akhirnya Alvin sampai di rumah Bella. Memarkirkan motornya seperti biasa, berjalan masuk ke dalam rumah. Tak dikunci memang, Alvin sendiri yang meminta kala itu.

Alvin melihat jam tangannya, ia bingung, Bella belum juga balik. Biasanya, cek ke dokter tak sampai 45 menit.

"Tumben belum pulang. Apa sekalian mampir?" Tebak Alvin.

Tak mau pikir panjang, ia memilih berjalan ke dapur. Sekedar mengambil minuman, lagipula menunggu juga melelahkan.

Bolak-balik Alvin menatap jam tangan di tangannya, berharap ada suara pintu terbuka.

Tak disangka, selang beberapa menit. Ia mendengar suara pintu terbuka, "Itu pasti Bella. Pas banget, gue buat teh anget."

Tapi bentar, Alvin yang ingin berjalan menuju pintu utama menghentikan langkah. Samar-samar ia juga mendengar suara laki-laki. Seperti ada dua orang yang tengah bercanda.

"Siapa, sih?" Alvin bergumam, dengan langkah perlahan ia mendekat ke sumber suara. Terlihat Bella tengah bercumbu mesra dengan; laki-laki itu? Lagi.

Damn!

Alvin mencengkeram erat gelas minumannya. Matanya memanas menatap ke depan sana. Berusaha tetap tenang. Percuma juga jika dia marah. Karena Bella bukan lawan yang pas.

"Sam, makasih loh udah nganterin aku." Bella bergelayut mesra di lengan Samuel.

"Sama-sama, Bella. Apa sih yang nggak buat kamu."

"Kamu ih. Oh iya, ntar malam jalan yuk?"

Samuel sedikit mengernyit, "Emang nggak sama Alvin?"

"Nggak dong, bosen tau. Lagian gue juga males sebenernya. Tapi gimana? Kan cuma dia yang bisa gue--"

"Oh... Baru pulang? Darimana aja sayang?"

Ucapan itu membuat Bella langsung kelabakan, ia membalikkan badan, menatap Alvin yang tengah berdiri tak jauh dari tempatnya. Samuel ikut membalikkan badan, tapi tatapannya biasa saja. Sudah lama Samuel menebak kejadian ini pasti akan terjadi.

"E--ee Alvin. Ka-kamu kok?" Bella langsung menjauhkan dirinya dari tubuh Samuel, "Kamu di sini?"

"Iya, baru aja selesai buat teh." Alvin berjalan santai, tenang, tapi mampu membuat Bella berkali-kali menelan kasar ludahnya.

Tak!

Alvin membenturkan gelas minumannya ke meja ruang tamu, mendongak menatap kembali dua orang di depannya, "Ngapain masih berdiri? Duduk. Nih, gue buatin Samuel minuman. Kasihan juga dia bisu daritadi." Ia beralih menatap Samuel, "Pasti haus 'kan lo?"

I'm Not Parasite [END] PROSES PENERBITANWhere stories live. Discover now