I.N.P -11-

28.8K 2.6K 70
                                    

Sesampainya Arra dan kedua temannya di kelas. Ternyata sepi, belum ada tanda-tanda guru masuk ataupun sebuah kabar tugas yang terbiasa datang setiap jam pelajaran. Jika ada tugas, sudah dipastikan akan terpampang jelas di papan tulis.

"Sepi amat nih kelas." Gerutu Celine tepat saat mereka sudah terduduk di bangku masing-masing.

Adel mengedikkan bahu, "Tau, biasanya juga rame kayak pasar malem."

"Eh, tumben banget si Bagong nggak koar-koar. Biasanya juga banyak bahan gosip." Ujar Celine, melihat ke arah lelaki yang tengah tertidur pulas dengan kaki yang diletakkan di atas meja dan wajah tertutup buku.

Arra langsung mengikuti arah pandang temannya, "Lho, emang dia nggak ikut klub basket?"

Celine menggeleng, "Nggak, semuanya ikut. Kecuali dia."

"Eh-- Ra, kaki lo udah enakan?" Tanya Adel tiba-tiba. Arra langsung membalikkan badan, disusul dengan anggukan kepala, "Kayaknya, sih, gitu." Jawab Arra.

"Lagian lo, kok bisa jatuh segala?"

"Gue ditabrak tadi."

"Hah?!" Pekik Celine membuat Arra dan Adel langsung menyorotnya.

Arra menoyor pelan kepala Celine, "Biasa aja, bukan ketabrak mobil."

"Ya, sorry, namanya juga kaget."

"Btw, ditabrak sama siapa, Ra?" Celetuk Adel.

Arra memainkan kakinya sebentar, lalu menatap kedua temannya bergantian, "Ditabrak ketua basket."

Adel mengangguk paham, sedangkan Celine seperti orang kebingungan. Masih berusaha mencerna ucapan Arra.

"Alvin bego!" Kata Adel yang paham akan gelagat teman satunya itu.

Sempat terdiam sejenak, Celine langsung menyengir kuda, "Oh... Bilang dong." Ia beralih menatap Arra, "Kok bisa, Ra?"

Arra mengedikkan bahu, "Nggak tau, nggak sengaja mungkin."

"Tapi, abis itu lo dilabrak ceweknya nggak? Kalo iya, mari kita balas." Celine mengepalkan tangan yakin, dengan gaya keberaniannya.

Arra mendengus malas, "Udah lah, nggak ada apa-apa."

"Beneran?" Ucap Celine memastikan, jawaban Arra hanya mengangguk. Setelahnya, mereka mulai sibuk dengan urusan masing-masing.

Saat kelas kembali hening, tiba-tiba suara seseorang membuat seisi ruangan menatapnya.

"Jam ini sampai pulang kosong. Bu Anita nggak ada. Jangan kemana-mana, jangan ganggu kelas lain. Jangan ribut, jangan banyak omong, jangan main game, tapi kalo mabar bisa kita dibicarakan baik-baik." Jelas Nino diakhiri dengan cengiran diwajahnya--- ia menjabat sebagai ketua kelas.

"Huuuu! kebiasaan. Ketua bukannya ngajarin yang baik." Seru Celine.

"Tau, mabar mulu hidupnya." Sambung Adel.

"Udah lo pada diem aja. Cewek mana paham." Balas Nino malas.

Celine langsung memutar bola mata malas, "Males juga memahami."

I'm Not Parasite [END] PROSES PENERBITANحيث تعيش القصص. اكتشف الآن