I.N.P -40-

41.5K 3K 280
                                    

"Den Alvin ulang tahun?" Tanya bibi memastikan.

Arra mengangguk, "Iya, Bik. Hampir aja Arra lupa. Ulang tahun Alvin nggak jauh-jauh dari Arra."

Arra tahu Alvin ulang tahun, waktu hari pernikahan mereka, Arra sempat melihat tanggal lahir lelakinya. Untungnya waktu itu ia sempatkan. Dan lebih beruntungnya lagi, ulang tahun mereka tak berjarak jauh. Lebih mudah untuk Arra ingat.

Arra kebingungan sendiri, tak mungkin dia memesan kue ulang tahun dalam hitungan jam. Hari semakin berjalan, "Bik, gimana nih? Arra harus gimana? Arra mau ngerayain ulang tahunnya Alvin, tapi nggak mungkin juga mau pesen di siang bolong gini."

Bibi ikut memikirkan jalan keluar, tanpa perlu waktu yang lama, ia menemukan jawabannya, "Non! Bibi tau."

"Apa, Bik?"

Bibi Nara tersenyum, "Kita buat sendiri aja. Lagian den Alvin 'kan biasanya pulang sore, kalau tidak malam 'kan?" Tanya bibi.

Arra sempat bleng beberapa saat, tak lama ia ikut tersenyum. Paham arah pemikiran bibi, "Iya juga ya, Bik. Gitu juga boleh, ayok kita buat."
.
.

"Sayang, kamu ada acara apa?" Tanya Alvin saat Bella belum juga mengutarakan maksud kedatangannya ke kelas.

"Udah ya sayang, diem aja. Kamu dengerin baik-baik." Jawab Bella. Gadis itu beralih menatap ke depan, "Dengerin baik-baik lo semua."

"Jadi... Entar malem, gue undang lo semua buat datang ke rumah gue. Harus hadir ya... Jam sepuluh malam." Jelas Bella, tersenyum senang.

"Hah? Acara apa sih?" Celine menyahut.

"Udah lo dateng aja apa susahnya?! Nggak usah banyak omong." Jawab Stevi sewot.

"Eh, Celine nanya baik-baik kok lo nyolot?!" Adel ikut menimbrung.

"Stt... Udah dong, gue lagi nggak mau berantem. Lebih baik lo datang aja, pakai gaun yang bagus. Tapi nggak usah cantik-cantik amat sih, soalnya percuma, cantikan juga gue." Ucap Bella dengan pedenya.

Seketika Adel dan Celine menatap jijik. Dan lihat Bagas, laki-laki itu ingin muntah sekarang.

"Huokkkk--- Jyuhh!!" Bagas berlagak masuk angin. Emang pinter banget kalo akting.

"Lo kenapa, Gas?" Tanya Celine.

"Masuk angin nih kayaknya." Ucap Bagas seraya melirik sosok Bella.

"Udah lah, Gas. Nggak usah drama." Kali ini Ersen mulai berbicara.

"Habisnya eneg gue. Liat noh manusia."

"Apaan sih, Gas? Gitu amat sama gue." Kesal Bella, nyaris maju mendekati Bagas jika saja Alvin tak mencekalnya.

Ersen tak henti-hentinya memandangi kedua orang di depan, 'Kalo yang gue liat bener-bener lo, Vin. Gue nggak nyangka. Lo sebrengsek ini.' batin Ersen.

"Oke semuanya, datang ya. Gue undang satu kelas." Bella kembali berucap. Setelahnya ia menoleh menatap Alvin, "Sayang, aku balik dulu ya. Kamu juga, nanti harus datang. Bantu aku."

I'm Not Parasite [END] PROSES PENERBITANWhere stories live. Discover now