I.N.P -23-

25.5K 2.2K 36
                                    

Sesampainya Alvin di dalam lapangan, ia langsung mengambil satu bola basket, men-dribble-nya dengan kasar. Sontak Ersen yang asik bercanda dengan beberapa anggota lainnya langsung tertoleh menatap temannya itu.

"Eh bentar, ya." Pamit Ersen ke teman-temannya.

Delan yang lagi sibuk menyimak candaan teman-temannya itu langsung mendongak, "Mau kemana lo?"

"Mau ngomong bentar sama Alvin."

"Oh." ketus lelaki itu.

Buru-buru Ersen melangkah mendekati Alvin, dimana temannya itu berniat memasukkan bola ke dalam ring. Tapi, gagal. Tepat saat Ersen lebih dulu merebutnya.

Sret

"Kenapa lo?" Tanya Ersen begitu ia men-dribble bola itu dengan santai. Alvin tak menjawab, ia mengusap surainya sedikit kasar.

"Ada masalah? Masalah lagi sama cewek lo? Cerita sama gue." Kata Ersen, melempar bola basket itu ke sembarang arah.

"Nggak." Jawab Alvin yang langsung duduk di lantai lapangan basket. Ersen mengangguk, ia ikut duduk tepat di sebelah Alvin.

"Kalo ada masalah cerita aja sama gue. Gue siap bantu," ujar Ersen yang hanya dibalas deheman dari mulut Alvin.
.
.

Sampai saat ini Arra masih saja bungkam, ia bingung harus beralasan apa akibat mulutnya yang suka bicara apa adanya.

"Ra? Lo kenapa? Al siapa?" Tanya Celine sekali lagi. Adel yang di belakang tiba-tiba berpindah ke depan Arra, menatap temannya itu penuh selidik.

"Oh, gue tau! Apa jangan-jangan, Al maksud lo itu.... Al---"

"Nggak. Nggak kok, gue cuma salah ngomong doang. Lagi kebawa emosi, jadi asal ngomong." Potong Arra sebelum temannya itu mengatakan yang tidak-tidak.

"Bener? Nggak ada yang lo sembunyiin kan?" Tanya Celine.

Arra mengangguk, "Iya, enggak. Ngapain juga nyembunyiin sesuatu dari kalian?"

"Ya udah, deh." Sambung Adel.

Tak berselang lama, tiba-tiba hape Arra berdering, membuat gadis itu terkejut.

"Siapa, sih, jam segini." Gumam Arra dan langsung mengambil hapenya. Setelah melihat satu nama yang tertera di sana, Arra malah kelabakan.

"Siapa, Ra?" Tanya Celine menyadari jika Arra sedikit kaget.

"Eh, gue keluar bentar, ya. Mau angkat." Ucap Arra, bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kelas sedikit tergesa-gesa. Sesampainya di luar kelas, ia cepat-cepat mengangkat panggilan itu.

"Halo, Pah?"

"....."

"Loh? Kok mendadak? Kok Ayah sendiri nggak bilang sama Arra?"

"....."

"Terus ini Arra gimana? Arra 'kan di sekolah, Pah."

"....."

"Emang boleh, Pah?"

"....."

"Oh, iya Arra lupa. Maaf, Pah. Jadi, sekarang Arra juga ngajak Alvin?"

"....."

"Ya udah, Pah, tunggu Arra sama Alvin. Bilang sama Ayah juga suruh nungguin Arra. Terus nanti Arra kemana? Ke rumah Papa apa pulang ke rumah Ayah, atau langsung ke bandara aja?"

"....."

"Oh... Gitu. Iya, Pah."

Tut

I'm Not Parasite [END] PROSES PENERBITANWhere stories live. Discover now