Revenge (20)

911 80 8
                                    

"Meminta tolong pada musuhku itu sama saja kau harus menekan egois dan ludah mu. Terkadang membuat keputusan bersama lebih berguna di bandingkan memikirkan sebuah gengsi tapi kau sendiri mati."

(Author ****** POV)

Jika saja waktu bisa diulang Yoongi akan memilih pelatihan menjinakkan bom secara lengkap. Tapi ambisi dan kemantapan hatinya jauh lebih suka mengatur ala angkatan negara. Dia sendiri mengatur dan melatih anak buahnya dengan keras dan tertib demi kepentingan dan kebaikan mereka. Lalu sekarang dia malah membuat semua akan mati di tempat yang sama, ini semua karena manusia teroris dadakan disana.

Apakah dia akan mengakhiri karirnya tanpa sengaja dengan sebuah kematian tragis. Bisa saja namanya akan terpampang ke dalam daftar kematian akibat bom bunuh diri. "Orang itu sudah tua tapi kenapa tidak cari kebaikan untuk bekal di akhirat. Apakah aku harus mendoakan agar dia mati dengan azab!" Dia kesal dan juga marah, situasi sekarang antara hidup dan mati. Dia melihat bagaimana Jimin yang seakan mati membeku begitu tahu kalah musuhnya membawa bom peledak.

Mereka yang mengepung juga menunggu aba-aba dan kepastian karena hal ini menyangkut nyawa banyak orang. Wonwoo mengambil notebook kecilnya dia membuka informasi dan sistemnya, rupanya dia mendapatkan bom model tipe AXZ buatan sendiri dengan kabel yang terhubung dengan satelit. Hanya virus dan dia tidak bisa menciptakan virus melainkan menolak virus. Dia tidak akan menyangka kalau bertemu dengan orang seperti itu.

Yoongi menoleh ke arah si ahli tekno setelah dia mengikat bagian lehernya dengan kain. Luka itu bukan masalah baginya walau Jimin mengatakan bahwa darah keluar dengan lumayan banyak. "Kau tidak perlu bertanya karena aku sudah biasa mendapatkan luka bacok."

Pada akhirnya Jimin tidak jadi bertanya karena dia takut kalau Yoongi membuat amukan di kedua tanduknya. "Ngomong-ngomong emmm... Aku tidak ingat namamu. Tapi apakah kita masih belum mendapatkan jalan keluar?"

"Sepertinya jika aku mematikan sistemnya juga tidak akan mungkin, dia gunakan satelit dan hanya jaringan yang bisa digunakan untuk menghancurkan penghubungnya. Kalau pun aku menghancurkan semua kabelnya tetap saja akan meledak, karena dia dalam batangan bom itu ada procesornya."

Sekarang Jimin berkata kasar lantaran yang ahli saja menyerah. Apalagi dirinya yang tidak tahu apapun soal elektronik, dia ingin membunuh orang itu secara brutal dan dirinya langsung mendekat begitu saja. Yoongi bahkan berteriak keras agar orang itu tidak macam-macam. "Hei bantet, kalau kau membuat masalah nyawa kami ada di keputusan mu bodoh! Jangan membuat ulah tanpa aba-abaku!" Yoongi membentak namja itu sampai dia benar-benar berhenti sekarang.

Jimin tentu saja berhenti dengan wajah ngedumelnya. Tak akan menyangka dia akan kalah dari salah satu penjahat dengan senjata mematikannya. "Oh ayolah biasanya aku akan mematahkan langsung lehernya atau menembak di dadanya. Tapi kenapa dia malah beruntung karena bom yang kau rakit sendiri sialan!" Dari kejauhan Jimin memberikan kemarahannya dan pria itu justru mengacungkan pistol dengan tatapan gila.

"Memang, aku sendiri yang membuat agar suasana nampak menegangkan. Bukankah pengawal bodoh seperti kalian memang pantas mati. Hanya melindungi satu orang yang lemah, aku tidak bisa terima hal itu karena sebenarnya aku yang harus mendapatkan warisan itu dulunya!" Dia mengatakan semua hingga melepas jaketnya, waktu di bomnya saja masih saja berjalan dan bukan tak ayal mereka akan selamat. Jimin sungguh tidak pernah mengerti bagaimana persaingan tuan besarnya dulu, dan melirik ke arah Yoongi dengan tampang tidak pahamnya.

"Kau sungguh bedebah gila! Kau pikir dengan kematian kami kau akan dapat warisan juga! Sebenarnya kau salah besar karena kau tidak membunuh ahli waris. Kau hanya membuat dia cepat mendapatkan warisan!" Jimin sebal sendiri, dia mungkin saja bodoh dalam mata pelajaran tapi ketika sudah berada di dunia nalar dia bisa benar juga dalam memutuskan. Yoongi melotot saat mendengar bagaimana Jimin seperti memberikan solusi yang jelas, dia akan memastikan kalau pria itu akan masuk penjara.

Descendant (Sad Story Vkook) [END]✓Where stories live. Discover now