Break Dawn (16)

2.2K 182 29
                                    

" pernahkah kau menemukan seseorang yang hidup tanpa kebohongan dalam hidupnya. Disaat dunia sedang gencar melakukan tipu dayanya, tapi seseorang itu hidup dengan segala kejujuran yang ia punya. Apakah itu adalah hal yang mustahil, melihat jika dunia ini semakin banyak manusia yang hidup dalam kebohongan. Hanya karena mendapatkan sebuah tujuan dan juga ketenaran. Memalukan... rasanya aku ingin meninggalkan dunia yang penuh dengan hingar bingar yang tak berarti dan saling menjatuhkan ini. apakah kalian berpikir sama denganku?"

- Jungkook –

(Author ***** POV)

(Flashback **** ON)

" Hyung..."

Merasa terpanggil membuat namja dengan jas kerjanya juga satu pistol yang ia masukan dalam sakunya menoleh. Mendapati wajah majikannya yang menatap kosong ke depan. Mereka berdua yang duduk di dalam mobil, setelah melewati hal yang tak terduga di hari Jungkook berolahraga ringan di liburan ini.

Dengan Hobi yang kini memberikan air mineral, berharap jika Jungkook tenang setelahnya. Hanya saja wajah itu tak bisa membohongi siapapun.

"Kau jangan takut Kook, mereka sudah tidak akan mengejarmu." Yakinnya, mengulas senyum secerah matahari yang ia miliki. Menghidupkan musik klasik yang menurutnya adalah jalan terbaik agar namja bergigi kelinci di sampingnya cukup tenang.

"Sampai kapan aku seperti ini?"

Untuk pertama kalinya, ada nada keputusasaan yang muncul dari bibir bocah kelinci itu. tatapan dari balik netra hitamnya yang tersembunyi penuh dengan kekosongan hidup. Membuat dia yang hendak menjalankan mobilnya sedikit khawatir. Mungkinkah ini efek karena Jungkook banyak menghadapi bahaya, sementara dia saja sukses menjaga sang pewaris agar tak lecet.

"Apa yang kau katakan, apakah kau ingin pulang?" tanya Hobi penuh kehati-hatian. Rasanya tidak mungkin jika dia harus mengantar Jungkook ke tempat lain untuk menimati hari liburnya.

Sedikit ragu, dengan sendu Jungkook menampilkan wajah pucatnya. Yang bisa dilihat jelas oleh namja bermarga Jung tersebut. seperti biasa, Hobi akan merasa benci melihat wajah iba dan putus asa itu. ia tidak ingin Jungkook, yang menjadi adik kesayangannya seperti ini.

"Hyung, bisakah aku berakhir normal? aku tidak ingin menjadi siapapun. Aku ingin normal seperti teman-temanku." Adu Jungkook dengan suara lirihnya. Benar-benar putus asa, dan untungnya mereka di dalam mobil berdua.

Hoseok mengendurkan pegangan di setirnya, ia menatap khawatir di depan kaca mobilnya. Memilih mematikan mesin dan musik, adalah pilihan terbaik untuknya. Mungkin saja Jungkook ingin mengadu?

"Kau hidup dengan normal Kook, kau bersekolah, tinggal di rumah mewah dan serba cukup."

"Tapi apakah aku harus selalu dikejar oleh para penjahat hanya karena hukum yang dibuat appa, sebagai pewaris tunggal?"

Jungkook putus asa, ia sedikit meninggikan suaranya. Kelelahan dalam batin adalah pemicunya, untuk pertama kalinya ketenangan dalam dirinya hilang sudah. Dan Hobi yang memakluminya.

"Kau lelah?"

Tanya pengawal setianya, ia hanya ingin memastikan apa yang ada di dalam otaknya adalah sebuah kebenaran sebelum ia memberikan saran.

"Iya." Tunduk Jungkook, ia memainkan kedua jemarinya gelisah. Hal biasa yang ia lakukan saat terjebak dalam suasana tegang, sedih, gusar, dan risau seperti ini. ia seperti kehilangan keberaniannya untuk beragurmen.

"Mungkin kau terbebani dengan gelarmu, kau tahu appamu banyak musuh itulah mengapa banyak pengawal yang direkrut. Kau sebagai anaknya bangga karena appamu adalah orang yang kuat. dia bisa memberikanmu perlindungan yang berlapis, dari orang serakah di luar sana juga dari kakakmu."

Descendant (Sad Story Vkook) [END]✓Where stories live. Discover now