The Legend (36)

549 57 2
                                    

"Aku tidak menangis tapi kelilipan dan aku tidak mabuk tapi hanya pusing dengan masalah. Kau pikir aku gila? Semua orang memang gila hanya saja mereka pandai menyimpan kegilaan itu."

(Author ***** POV)

Ini bukan musim pancaroba. Yang ada musim hujan yang akan datang setiap saat, tapi kenyataannya masih pagi dan matahari seperti membakar seluruh tubuhnya yang terlapisi oleh kain. Dia butuh sanblok tapi goblok karena menjadi manusia pelupa. Hanya menggunakan satu kertas yang dia temukan di celana sebagai alat untuk kipas.

"Oh Tuhan sepertinya kau mengerjai ku. Aku tahu kau sayang padaku hingga aku berusaha untuk tidak mengeluh. Tapi, kali ini aku cukup banyak mengeluh hhhhh..." Membuang nafas dengan kedua mata menatap ke langit. Dia membiarkan cahaya matahari menerpa wajahnya yang tampan. Kemilau cahaya matahari akan membuat dia nampak seksi dengan kulitnya, berfikir positif dan menjauhi pikiran negatif.

"Hei Kim Taehyung, kau bilang akan pulang sendiri. Sekarang kau pulang bersama kami. Sebenarnya bibirmu dan ucapan mu tidak bisa dipegang ya." Begitu sarkatik dia bicara, rambutnya masih basah karena keramas dan Jungkook berjalan ke belakang menyusul seseorang di depannya. Berbeda dengan Seokjin yang masih sibuk merenggangkan badan setelah mandi. Ternyata mandi dengan air mata langsung dari sumur menyenangkan dan membuat tubuh segar, jujur dia tidak menyesal ataupun cepak karenanya.

"HAHAHAHA! Bangsat memangnya apa peduli ku? Jika matahari mentertawakan diriku saja aku tidak peduli." Dia membidik matahari disana seolah memegang pistol, bayangan luasnya membuat mimpi. Bodoh tapi tampan, kebanyakan wanita tergila padanya karena ketampanannya. Taehyung akui itu tapi sepertinya Hoseok saja menganggap bahwa kebodohan seseorang adalah kenapa mereka suka sekali berhasil. "Ya, karena sejak dulu kau tidak pernah mau peduli akan hal apapun. Sama seperti kau, apa peduli ku soal mengenai dirimu." Karena keberuntungan juga seorang Kim Taehyung dalam untaian selamat.

Pemuda itu memutar bola matanya malas, memangnya dia mau mendengar hal tak berguna. Perjalanan mereka sebentar lagi sampai tapi anehnya mata Jungkook cukup jeli saat melihat sesuatu. "Tunggu, mobil siapa itu. Kenapa bisa ada mobil hitam disana, apakah kakek ada tamu?" Jungkook membuat ketiga orang disana berhenti juga, memperhatikan apa yang ada di depan matanya.

Benar!

"Tidak mungkin ada tamu membawa mobil sampai kesini. Sebenarnya siapa yang datang, tidak mungkin kalau ayahmu." Dia menanggapi tapi tidak melihat sosok Jungkook yang sedikit tertohok. Besar kemungkinan ungkapannya itu akan menambah dosa saja, Jungkook menggeleng kepala saat menahan tangan itu untuk tidak pergi jauh. Hoseok berdecak sebal karena dirinya sendiri harus menahan emosi. "Taehyung mobil siapa itu, apakah seseorang memang ada disini?" Seokjin mengintip nomor plat mobil disana, jika diperhatikan nomor itu daerah tempat tinggalnya. Saat mengintip kedalam dari luar kaca nampak senjata berbahaya disana.

Dia juga mendengar suara langkah kaki dan menyuruh ketiga orang untuk mundur bersembunyi dengan kode tangan cukup familiar bagi mereka. "Jungkook ikut aku dan jangan berisik oke." Hoseok menyahut tangan itu dan menariknya, membawa ke dalam semak. "Kenapa kita bersembunyi? Apakah ada orang jahat disini?" Kedua mata itu menelisik, tapi dia kaget saat melihat orang itu menarik tangan ibunya.

"Ibu...." Ucapnya lirih dengan mata penuh ketakutan, dia mencoba bangun tapi ditahan oleh Hoseok. Pengawal itu tidak mau jika tuan mudanya terluka, "jangan kesana tuan. Aku akan menolong nyonya besar tapi kau harus tenang oke. Sepertinya kedatangannya untuk mencari seseorang. Tapi siapa?" Dia berfikir kalut, ada rasa bingung juga menerka dalam diam. Tiba-tiba saja seseorang mendekat dan dia tidak mau jika harus bersembunyi seperti seorang pengecut, di balik semak sana ada seseorang yang memukul kepalanya pelan saat melihat teledornya Taehyung sebelum mempersiapkan rencana yang matang.

Descendant (Sad Story Vkook) [END]✓Where stories live. Discover now