the heirs (27)

715 70 8
                                    

"Ingin kembali normal tapi tidak mungkin. Untuk apa aku kembali pulang jika masa lalu saja membuatku seperti terjebak dalam neraka."

(Author ***** POV)

Seiring waktu ketika tubuh sudah dewasa mengikuti mental manusia yang juga sama dewasanya dengan umur. Membuat manusia semakin lupa akan masa kecil yang dulu akan membuat semua kata malu muncul dalam permukaan. Bukan karena fatamorgana, melainkan masa lalu indah pernah terbentuk karena ketidaksengajaan yang lucu.

Andai saja kejadian buruk tidak terjadi pasti hal seperti ini tidak akan terjadi, hanya karena satu orang meninggal sebuah tali persaudaraan lepas. Jungkook menahan gerakan Taehyung yang mencoba masuk ke dalam mobil, dia malas untuk menemui sang adik. Sementara Yoongi dan Hoseok mencoba tenang meski mereka masih awas dengan pemuda yang ada di sana. Bukan ke arah Seokjin, melainkan Taehyung yang tak bisa di sepelekan.

"Untuk apa kau menahan ku, apa kau mau mati." Mengatakannya dengan nada menakutkan, meski Jungkook biasa tetap saja sedikit merinding. Semakin keras Taehyung mencoba melepaskan pegangan tangan itu semakin kuat Jungkook mempertahankan sang kakak untuk tidak pergi. "Dengarkan aku, aku bisa melepaskan mu asal kau mendengarkan ku." Memelas dan memohon dia sama sekali tidak menggunakan senjata untuk memaksa atau mengancam seseorang menuruti keinginannya.

"Tapi aku bisa melepaskan tanganmu dengan pistol ku. Apa kau mau aku tembak bodoh!" Nada membentak, dia bahkan mengeluarkan senjata nya walaupun dia tahu ada dua pengawal yang sudah mengacungkan senjata di kepalanya. Hoseok melakukan apa yang harus dia lakukan dan Yoongi membidik Seokjin kala namja tampan itu membidik Hoseok juga. Hasilnya mereka sudah saling membidik target satu sama lain. Jungkook melihat akan ada pertumpahan darah dan dia tidak mau hal membunuh manusia satu sama lain terjadi.

Sampai tak sengaja dia melihat seorang anak kecil dengan wanita terdiam terbengong. "Aku mohon jangan seperti ini, aku hanya ingin bicara secara empat mata saja Tae Tae hyung." Panggilan kecil itu dia sematkan agar pemuda tampan itu ingat bagaimana dekatnya mereka dan akhirnya kedua orang itu sebagai kakak dan adik.

"Aku tidak mau mendengarkan apapun yang kau katakan Jungkook, aku tidak akan percaya dengan yang kau katakan padaku." Seolah tahu akan kemana pembahasan ini membuat Taehyung sudah mengeluarkan ultimatumnya. Dia sendiri memberikan dengusan sebal pada namja payah disana. Hoseok menatap keji ke arah musuhnya, andai saja dia boleh membunuhnya sudah dia lakukan satu menit yang lalu. "Aku tahu kau tidak akan percaya tapi setidaknya dengarkan aku." Jungkook menaati segala perintah dari ayahnya, tapi kali ini tidak.

Dia punya sesuatu yang akan membuat Taehyung berubah pikiran kemungkinan besar. Secara tak sengaja dia menemukannya dan saat dia pernah bertanya dengan sang ibu, siapa dia semua di jelaskan secara gamblang. Jungkook merogoh sesuatu dari kantungnya, beruntung sekali dia membawanya selalu kemanapun. Hanya karena mobil bersenggolan keduanya bertemu dengan mudah meski dalam ketegangan pistol saling membidik.

"Jangan membuang waktuku Jungkook!" Ancamnya dengan hardikan keras, sementara Hoseok masih tertahan untuk tidak meloloskan timah panas di kening itu. Seokjin dan Yoongi kini saling membidik satu sama lain. "Aku tidak bisa mengatakan secara rinci karena aku hanya tahu sebagian kisah dari ibuku. Ibu bilang ibumu adalah teman ibuku, dan mereka juga satu sekolah yang sama. Saat mereka berdua secara tidak sengaja dan tidak tahu satu sama lain bahwa mereka mencintai orang yang sama, sempat membuat ibuku dan ibu Hera saling bermusuhan." Jungkook menjelaskan dengan perlahan, dia tidak ingin sang kakak salah tangkap sampai akhirnya suasana menjadi keruh.

Descendant (Sad Story Vkook) [END]✓Where stories live. Discover now