Tears (Part 4)

5.8K 486 112
                                    

(Author *** POV)

(Flashback *** ON)

Jam menunjukan pukul 09.00 pagi, terlihat pagi yang cerah dengan sinar mentari yang tidak terlalu panas, hanya hangat yang mampu menerpa kulit. Dan juga ada butiran embun yang mulai menguap, embun yang terdapat di atas daun. Semilir angin sejuk mewarnai pagi yang cerah ini, sangat cerah dan menyenangkan.

Tapi....

Tidak dengan seorang namja kecil yang membawa sebuah boneka beruang yang ia peluk, boneka coklat dengan sebelah mata yang hilang, dan juga sebelah tangan yang terlepas membuat busa yang tadinya terdapat di dalam boneka itu keluar dan bececeran. Sangat buruk, buruk sekali... boneka itu sudah tidak beraturan.

"Hahaha lihat dia menangis dasar, namja lemah..."

Terdengar tawa tak mengenakan penuh nista dan juga menyakitkan dari seorang remaja yang memiliki tubuh besar dan gendut tak juga dengan kepalanya yang botak dengan tiga remaja yang memiliki tubuh kurus dan juga bertubuh sedang berada di belakang namja gemuk itu. berdiri dengan wajah yang didongakan karena kesombongan dan juga senyum meremehkan ke arah seorang bocah yang kini hanya bisa menangis....

Menangis...

Dan menangis, entah itu berapa kali.....

Terakhir tangis itu sangat deras saat, kakaknya pergi dari rumah dengan tatapan benci ke arahnya....

Dan kejadian kelam, yang tak ia tahu dan.....

"Hiksss... hikksss... hyung... hikkss..."

Air mata itu jatuh, saat Jungkook menangis memeluk boneka coklat kesayangannya, boneka yang mulai hancur dan juga... mengenaskan. Sama sepertinya Jungkook, dia kini....

Tak jauh beda dengan boneka yang ia peluk...

Apa kalian tahu bagaimana keadaan namja kecil malang itu, miris sekali...

Kini penampilan Jungkook tidak seperti paginya, saat namja kecil itu hendak berjalan-jalan di hamparan lapangan yang luas, tempat dimana ia selalu menghabiskan waktu bersama Taehyung kakaknya, ya... sang kakak yang amat menyayanginya. Begitu pun juga dengan Taehyung yang amat menyayangi adiknya, Kim Jungkook. yang bahkan Taehyung tak membiarkan siapapun dan apapun dapat melukai adiknya yang amat mudah rapuh. Ya... rapuh.... sangat rapuh.

Dan sekarang Jungkook benar-benar rapuh bagaikan kapas yang terhempas angin dan terbang dengan pasrah saat angin membawanya. Seperti itulah Jungkook sekarang, karena saat ini.. setik ini dan juga hari ini...

Namja itu tidak ada disampingnya, tidak ada di belakangnya dan juga tidak ada di depannya mengulas senyum sayang dan juga pelukan hangat yang biasa ia terima. Karena namja itu pergi dan enggan memberikan pelukan dan senyum ke arah adiknya. justru semua itu berubah menjadi kebencian, tatapan tajam dan dendam...

Dendam? Sungguh ini seperti mimpi buruk bagi Jungkook...

Karena kakak yang paling ia sayangi malah menyimpan dendam untuknya dan juga, ah kalian pasti tahu...

"Hiksss... Tae.... Tae Hyung, tolong aku..." Jungkook menangis, menumpahkan air matanya. memanggil nama Taehyung.

Terlihat sekali pakaian kemeja biru Jungkook robek dan juga celananya yang kotor akan tanah lapangan itu, terdapat luka goresan yang cukup perih dan juga luka yang memerah di tangan dan juga lutut Jungkook. dan semua itu karena keempat namja remaja yang tidak mempunyai hati dan melakukan pembullyan.

Descendant (Sad Story Vkook) [END]✓Where stories live. Discover now