core (37)

482 68 8
                                    

"Manusia terkadang seperti tumbuhan parasit. Merugikan satu pihak dan justru saling memusuhi satu sama lain."

(Author ***** POV)

Taehyung tidak akan pernah mengerti apa itu saudara dan sebagainya. Saat dia meloloskan tembakan mematikan milik musuhnya saat itu juga nafasnya terasa lega. Bukan kematian yang pria itu dapatkan melainkan, sebuah peringatan besar ketika dia kalah telak atas perkelahian melawan yang muda. Mungkin dia punya taktik hebat bahkan berjumlah ribuan, akan tetapi seorang Kim Taehyung lebih konsisten untuk semua.

Secara tidak sadar dia mendengar ungkapan mengejutkan dari seseorang yang tengah dia ancam nyawanya. "Aku ingin mendengar apa yang kau bicarakan lagi mengenai seseorang." Nada dingin, ketegasan, pemaksaan dalam segala bentuk cara agar seseorang bicara jujur tanpa tipu muslihat. Tangannya juga masih bisa menjebol timah panas itu sekali lagi walau lengannya penuh darah akibat tusukan pisau dapur dari si bajingan kecil di depannya. Kepala bocor akibat tempur, muka babak belur dengan kelopak kanan membengkak. Ini bukan kekalahan baginya tapi saat suara tembakan lolos dia jatuh tersungkur pada dua kaki seperti patah.

"Bunuh saja aku, seperti lainnya saat kau membanggakan dirimu mengenai dirimu yang bisa membunuh siapa saja." Cara bicara begitu meremehkan kala melihat satu orang di depannya gundah. Bukan dirinya yang gundah, ini adalah kesempatan begitu mudah untuk melakukan manipulasi. "Aku melihat dirimu sekarang sudah besar, padahal kau dulu menangis di samping jasad-" langsung berhenti, kedua mata membola tidak sadar dengan yang dia katakan sekarang.

Kim Taehyung menurunkan senjatanya, terdiam saat melihat seorang pria menatap bingung sekitar. "Kau mengatakan sesuatu, kau bicara soal masa laluku. Bagaimana kau tahu soal itu, bajingan apa kau..."

"Aku bukan pembunuh Hyung, percaya padaku. Mana mungkin aku melakukan hal itu pada ibumu."

Suara Jungkook terngiang dalam otaknya, entah kenapa dia merasa bahwa ini ada yang salah. Untuk apa dia terpengaruh padahal dia melihat dengan jelas bagaimana Jungkook membawa pisau penuh darah. "Siapa kau sebenarnya?" Mencoba sadar dan keluar dari zona kalutnya. Kim Taehyung mencoba untuk mendapatkan satu titik kejelasan. Kedua kakinya melangkah mendekat kearah pria itu, "katakan! Siapa kau dan kenapa kau datang kesini!" Suaranya memang keras tapi bukan berarti dia akan membiarkan semua orang di luar mendengarkan suaranya.

Pria itu merasa bahwa dia gagal dalam bicara, keceplosan adalah salah satu hal buruk dimiliki olehnya. Merutuk sial saja sudah percuma karena kerah lehernya di tarik kuat dalam satu tangan kirinya. Mana mungkin seseorang punya tenaga sebesar ini pada tangan kiri. Dia melihat bagaimana pemuda di depannya menunjukkan bahwa orang yang kidal bisa melakukan apapun. "Hey anak muda, aku tidak akan mengatakan apapun padamu. Memangnya apa hak mu mendapati jawaban, memangnya kau seorang saja yang menjadi anak kecil." Tawanya berhenti selama beberapa detik dan terganti dengan rasa sakit saat cengkraman kuat Taehyung menekan jakun itu.

"Kau tidak tahu apapun soal diriku bahkan orang lain. Tapi kau tidak bisa mengelak apapun lagi, cepat jawab kenapa kau bisa tahu bagaimana aku pernah menangis di depan jasad!" Hal yang dia ingin tahu adalah, apakah sosok di depannya adalah pembunuh sesungguhnya. Jika memang begitu selama ini dia dijebak, tapi untuk apa? Sementara sang ibu hanya orang biasa yang menikah dengan ayahnya.

Atau....

"Aku tidak akan membiarkan mu hidup." Dengan satu injak tepat pada bagian bawah pistol. Membuat senjata hitam itu melompat dari tempatnya, gerakan yang bagus karena dia langsung menangkapnya dan menempelkan benda itu di kening pria di depannya. "Selama ini aku mencoba menyimpan dendam pada adikku karena aku tahu dia membunuh ibuku. Setelah kau datang ada hal yang membuatku ragu untuk membunuhnya. Bukan berarti aku akan membiarkan adikku bebas dan aku kembali padanya. Tapi aku curiga kalau sebenarnya musuhku adalah bagian keluarga ku sendiri." Taehyung mendorong beberapa kali tubuh itu sampai membentur dinding di belakangnya.

Descendant (Sad Story Vkook) [END]✓Where stories live. Discover now