half destroyed (41)

494 54 1
                                    

"Kadang aku bersikap seperti berandal dan aku tidak pernah menyadarinya."

(Author **** POV)

Jungkook mencoba menghubungi seseorang, setidaknya sang ayah harus mengangkat panggilannya. Dia melihat kenyataan sekarang, banyak anak yang miskin juga menjadi gelandangan. Tanah mereka digunakan untuk membangun usaha.

Bukankah ini kesalahan yang besar? Sementara sang ayah tidak pernah berkata apapun soal perkara ini. Kenyataan mengerikan di matanya, siapa duga akan terjadi kematian besar seperti tragedi dan bencana. Jungkook tidak ingin jadi orang jahat secara langsung. Dia akhirnya memutuskan untuk pulang, kepulangannya menanyakan keseriusan ayahnya. Kini Hoseok melihat yang muda tengah memasukkan semua barang ke dalam tas.

"Jungkook apakah kau mau pulang sekarang. Kenapa tidak besok saja, kita belum memesan tiket." Ucapnya dengan pandangan bingung. Sebenarnya dia punya tugas khusus untuk menahan Jungkook agar tetap disini. Bukan hanya Jungkook saja tapi Taehyung juga. Masuk dalam kategori musuh yang di lindungi sebenarnya bukan kamus si pengawal tampan itu.

Jungkook mencoba menahan diri agar tidak marah, terlihat bagaimana dia menggerakkan giginya kesal. "Kalau begitu pesan tiketnya." Tak mampu berbohong dengan perasaan. Yang tua sudah menerka dengan tabiat nya sekarang. Tanpa mau menolong Jungkook untuk memasukkan semua benda itu. Kemelut lahir hingga seseorang dari kejauhan saja melihat betapa gusarnya dia.

"Kau hendak pergi? Apakah kau tidak suka jika berada di sini lebih lama cucuku." Suara serak dengan ucapan pelan. Seorang kakek datang bersama pemuda yang kini seperti penjaganya. Taehyung melihat ada yang salah, tidak semestinya dia pergi dengan cepat. Tak ada hak untuk dia memikirkan hal itu, apalagi Jungkook hanya adik beda ibu. Tangan keriput sang kakek meminta agar Taehyung mendekat ke arahnya.

"Kenapa kakek menghalanginya, padahal kita tahu bahwa ini semua karena kesalahan ayahnya." Taehyung mencoba untuk membujuk yang lebih tua. Dia tidak suka jika kakeknya selalu memikirkan hal tak penting, saat ini pria tua itu tersenyum sembari menggeleng pelan. "Jangan berkata seperti itu. Bukankah ayahnya adalah ayahmu juga. Sebaiknya kau ikut denganku Jungkook. Ayo temani kakek sekarang." Dia melambaikan tangan. Berharap bahwa Jungkook mau, meski Taehyung tidak suka tetap saja dia mendesah pelan.

"Kesini atau aku hajar kau." Ancamnya pada yang muda. Entah apa yang ada di pikirannya Jungkook malah mematung disana seperti orang bego. Hosoek mengepal tangan akibat perkataan tak sopan itu, sadar diri juga dia hanya orang asing. Jungkook tanpa di ancam pun akan mau melakukannya, dia hanya berfikir. Pria itu meminta dengan tiba-tiba seolah dia ada maksud terselubung. "Baiklah kakek. Hanya saja jangan membahas soal ayah jika memang maksud kakek mengajakku saja." Mengusap lengannya pelan.

Taehyung seperti kesal dengan kaki melangkah keras dalam setiap tapakan di lantai kayu. "Taehyung jangan lakukan apapun. Kakek mohon. Tetaplah disini bersama Hoseok." Ini perintah, entah kenapa atau perasaan saja sikap dan ucapan kakeknya seperti ibunya. Apakah mungkin pengaruh dari keturunan antara ayah dan anak.

Taehyung tidak terlalu banyak memiliki kosa kata untuk mengeluh. Meski dia tidak minat untuk melakukannya, tetap saja ini perintah. Dia melihat malas pengawal itu, mimpi buruk apa dia. Sekarang ini Jungkook diam melewatinya, membuat semua terdiam seribu bahasa. Hoseok memberinya salah satu alat penyadap suara. Akan tetapi bocah itu malas melepaskannya hingga membuat pengawal itu diam tanpa suara.

"Kau bodoh. Bagaimana rasanya sakit hati. Hahahaha... Kau ingin melindungi adikmu, padahal ini desa terpencil. Sungguh malang nasibmu." Tertawa dalam hati. Melihat bagaimana sosok bagaikan matahari di siram oleh air mendung. Di sisi lain Hoseok tidak masalah dengan sikap itu, dia tidak memaksakan kehendak. Lebih baik dia mengambil keranjang besar berisi baju kotor itu dibandingkan mengurus hal tak penting. "Kau tahu? Ada kalanya kesempatan menjadi seorang kakak tidak pernah di rasakan orang lain. Kau tahu istilah anak tunggal? Mereka yang tunggal ingin punya saudara. Malang sekali, aku merasa kau cukup kesepian."

Descendant (Sad Story Vkook) [END]✓Where stories live. Discover now