Blood on Fight (Part 18)

3.5K 193 67
                                    

"Dewa kematian siapa namanya, bolehkah aku mengenalnya? Tapi jangan saat peluru menghujam jantungku."

- Yoongi –

DOR!

Tembakan itu terjadi lagi, membuat ia tak sengaja salah sasaran. Bukan kepala yang ia dapat hanya sebuah kaki yang membuat korban ambruk. Sialnya mereka yang sadar akan keberadaan persembunyian Yoongi mulai mendekat. Itu terlihat dari bayangan mereka. Rasanya sepeti terpenjara dalam pilihan kematian.

"Akhhhh..." berdenyut, sakit berdarah yang amat banyak. Perih dan nyeri itu ada, membuat Yoongi tak bisa menahan untuk tidak menggigit bibir bawahnya, sampai akhirnya.

Salah satu dari mereka menemukan dirinya. Yoongi yang menatap dingin ke arah musuhnya dan Wonwoo yang menghentikan pergerakan jemarinya, setelah menekan enter.

Mendadak suasana menjadi tegang, seakan lubang pistol itu siap melubangi kepala mereka. Tak ada rasa takut untuk Yoongi menatap senjata di depannya. Baginya, senjata di depannya bukanlah sesuatu yang pantas untuk ditakutkan. Yoongi hanya takut Tuhan dan ibunya, ia tak takut apapun jika kalian tahu.

Tanpa sadar kedua alis itu mengkerut, saat sang musuh melihat senyuman miring seorang ketua pengawal dari Kim Minseok tersebut. Tersenyum meremehkan dengan tatapan menantang. Tentu saja, membuat pelaku ingin cepat-cepat menembak kepala Yoongi.

Termasuk beberapa orang di belakangnya yang siap dengan senjata mereka.

Terkepung...

Dan terjebak...

Dua hal yang berbeda walau dalam satu kata 'saudara.'

Mungkinkah ini saatnya?

Dan Yoongi menantikan cerita selanjutnya. Cerita yang akan berlangsung beberapa detik setelahnya.

"Seberapa besar kemampuanmu untuk membunuhku?"

DOR!

Dan tembakan keras, setelah pertanyaan Yoongi keluar dari mulutnya. Membuat semua pandangan menjadi,

Gelap....

.

.

.

Darah yang merembes tepat di keningnya....

.

.

.

........................

(Author **** POV)

Sebenarnya untuk apa manusia dilahirkan? untuk menjalankan kewajiban mereka saat hidup, atau merubah dunia yang sudah bobrok ini? terkadang terasa sesak saat menghadapi kenyataan bahwa manusia sering berselisih hanya untuk harta, tahta atau jabatan. Sebuah pembunuhan kecil yang terjadi setelah Adam diciptakan.

Berlaku hingga sekarang...

"Kau sedang mencari siapa?" Hobi melihat anak majikannya, memutari pandangan ke segala arah. Ia bisa melihat wajah kebingungan Jungkook setelah dirinya mengajak pengawal kesayangannya itu keluar dari UKS. Dengan tangan yang masih memegang tangan kanan tersebut dengan hati-hati Jungkook melakukannya takut akan merusak perban pada kakaknya.

"Aku tadi meminta Jimin hyung untuk datang kesini. Katanya aku harus memberinya kabar agar dia tidak khawatir." Ucap Jungkook dengan tatapan bimbangnya, meniti setiap lorong bangunan sekolahnya. Hobi hanya terdiam, melihat punggung itu bergerak menuntunnya. Entahlah... ada rasa senang dalam hatinya setelah mendapatkan perhatian kecil dari bocah kelinci di depannya.

Descendant (Sad Story Vkook) [END]✓Where stories live. Discover now