Sweet Psychopat (21)

900 73 12
                                    

"Egoisme aku juga punya. Keinginan untuk hidup adalah sebuah egoisme, bukan karena aku mementingkan diri sendiri tapi mencintai diri sendiri adalah suatu hal dimana aku mencoba bertahan."

(Author **** POV)

Sekolah ini akan menjadi takdir dimana seorang yang fanatik membunuh memberi keputusan tepat untuk bagian di masa depannya. Apakah dia akan menang atau menyesal.

Jika kalian berfikir bahwa gedung ini sudah di pinta untuk dijaga, kalian benar. Memang sudah ada yang menjaganya tapi karena seseorang penjaga itu pingsan tak berdaya dengan luka di bagian tubuhnya. Sebuah tinju keras telah menyakiti tengkuk mereka dan seperti bayi yang pulas terpejam matanya dan lelap.

Jungkook menatap mata itu dengan teduh tapi tatapan bagaikan api neraka yang membalas dia. Bukan karena Jungkook pasrah atau apa, tapi tangannya lantas bergerak menyentuh pergelangan tangan itu. Dia membiarkan bagaimana pistol di keningnya menempel dengan lengket. Kakaknya, Kim Taehyung hanya bisa terbelalak sebentar dengan dua bola mata mengkilap.

Mata elang itu mencari celah dimana ketakutan adik yang sangat dia benci itu, tapi sayang...

Sama sekali tidak menemukan nyali kecil di hati adiknya. "Aku akan membunuhmu pembunuh, kenapa kau hidup sampai sekarang dan tenang saja. Ini kesempatan dan aku bisa memusnahkan dirimu pembunuh ibuku!" Taehyung mencoba untuk mantap dalam niatnya, satu tarikan pelatuk dan urusannya kini selesai. Dia akan pergi ke luar negeri dan menjalani hidup seperti dia mau, dia juga tidak peduli dengan keluarga yang ada disini termasuk ayah kandungnya.

"Betapa aku sangat membencimu sampai anak cucuku kelak, kenapa kau menjadi adikku. Tuhan sangat membenciku ya, sampai mengirimkan dirimu untuk membunuh wanita yang aku sayangi." Kedua mata itu berkaca, dimana nafas dirinya terasa berat untuk mengatakannya.

Jungkook mengerti bagaimana perasaan kehilangan itu, dia sudah merasakannya. Kehilangan seorang kakak yang mencoba untuk membunuhnya adalah salah satu hal paling menyakitkan dan menyesakkan di dunia. Bibirnya tak lagi bergetar dan hatinya kini ditempa lebih kuat.

"Lakukan Hyung, lakukan saja jika kau memang sanggup. Meski kau jahat aku sangat yakin dalam dirimu masih ada kebaikan." Jungkook menyentuh dada itu dimana dia merasakan bahwa hati seorang kakak akan selalu ada. Lirik matanya ke bawah dan melihat sebuah tangan sudah sembarang menyentuh dirinya, dalam satu gerakan cepat tangan itu berpindah ke belakang dan pistol berpindah di pelipisnya.

Yang muda merasakan sakit di kedua tangannya, sang kakak sudah tempramental tapi dia berusaha untuk tidak memberontak karena dia tahu kalau Taehyung bukan orang yang sabar. "Sudah aku bilang aku akan membunuhmu, kenapa kau sangat kekeh bilang aku orang baik. Kau tidak tahu soal diriku Jungkook!" Seperti menepis segalanya bahkan hati itu menolak ucapan sang adik.

"Justru itu aku percaya kalau kau selama ini membohongi dirimu sendiri kau masih peduli padaku dan aku tahu itu. Bahkan aku selalu percaya dan meminta pada Hobi hyung untuk tidak menyakiti atau membunuhmu. Aku yakin sekali kau akan berubah." Sang adik melirik ke belakang dia merasakan bagaimana tekanan senjata itu di dagingnya kian terasa. Saat dia mencoba untuk melepaskan diri cengkraman tangan itu menjadi cara Taehyung untuk melepaskan emosinya.

Sebuah kuku juga mencoba menusuk bagian kulit itu sampai Jungkook meringis kesakitan. Beberapa kali tubuhnya juga bergerak mencoba untuk dilepaskan.

"Pembohong, aku sama sekali tidak seperti yang kau pikirkan. Aku memang dulu sayang dengan mu dan itu sangat, tapi karena tangan kotor mu ibuku..." Taehyung menarik nafasnya kuat, kedua mata itu bahkan tajam seperti sebuah samurai yang tajam. Dengan sekali hempasan kuat Jungkook terdorong dan menubruk lantai dengan keras, bagian bahunya terasa sakit. Ngilu dan nyeri pada bagian tulang hingga wajah itu makin lelah saja.

Descendant (Sad Story Vkook) [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang