mysterious (46)

486 52 6
                                    

"Kalau kau tidak mau berbohong jangan lakukan itu. Keputusan yang kau buat bisa membuat kesalahan telak, sama seperti yang kulakukan sebelumnya."

(Author **** POV)

Kali ini beda cerita. Taehyung membuka kulkas dengan isi makanan beberapa banyaknya. Dia lapar saat menghadapi ketegangan di rumahnya sendiri. Itu dulu, karena ayahnya juga tidak lagi menganggap dia anak pertama. Sandwich dan tempura. Makanan favorit yang dia suka. Jungkook berada di depan pintu berdasarkan suruhan kakaknya.

Katanya menjaga tapi Jungkook merasa dia seperti dipermainkan.

"Taehyung Hyung, apakah kau sudah selesai. Bagaimana kalau ada yang datang kesini." Menelan ludah. Menatap ke bawah, ada mayat di dekat kakinya. Sangat mengerikan ketika korban kakakmu, berada di bawah kakimu dengan kedua mata melotot kaku seperti menantang dirimu. Anehnya Jungkook masih was-was walau membawa senjata milik kakaknya.

Taehyung mendengus dengan kepalang tanggung. Dia hanya ingin mengisi semua perutnya dengan makanan. "Kalau kau bodoh, sebaiknya kau ikut kesini. Lagi pula aku hanya bercanda. Tidak akan ada yang mungkin masuk kesini. Kau lihat? Semua orang sudah aku patahkan lehernya." Ungkapnya jujur. Membuat rasa ngeri timbul di dalam hati.

Jungkook menjamin semua adik yang mendapatkan kakak seperti itu tidak akan betah lama-lama sama seperti dirinya. Melihat Taehyung makan dengan sedikit rakus disana membuat dia juga merasa lapar.

"Baiklah, aku akan ikut dengan kakak." Ucapnya dengan kaki melangkah maju. Sementara dia mencoba untuk tidak memperkeruh keadaan. Langkah kaki terhenti ketika ada sesuatu yang menyentuh tangannya. Mata horor dengan rona ketakutan Jungkook, pemuda itu langsung berteriak karena takut. Kedua telapak tangan itu juga menutupi wajahnya panik. "Yaaaakkk! Apa ini, siapa ini. Jangan sentuh kakiku, Taehyung Hyung! Tolong aku!" Rengekan juga tangisannya.

Taehyung mengangkat sebelah alis dengan rasa penasaran. Akankah Jungkook nampak sangat bodoh? Dia mencoba membuat keadaan semakin dramatisir hanya karena tubuh tak bernyawa di bawah sana. "Bodoh, lihat kebawah sana. Coba kau lepaskan kakimu pelan-pelan. Apakah kau bisa melihat dengan mata terbuka mu?" Setengah hati menyindir. Setengah hati lagi mentertawakan sikap Jungkook yang keterlaluan tololnya.

Tetap saja pemuda itu tidak mau mendengarkan ucapannya. Hal itulah yang membuat dia sarkatik. Masih mengunyah dengan mata memandang adiknya begitu kacau. "Diam dan jangan bergerak, kau membuat kepalaku sakit tahu!" Gertaknya, sampai akhirnya Jungkook diam dengan mata berair. "Katakan padaku, kalau orang itu mencoba untuk membunuhku. Astaga, padahal aku datang ke rumah sendiri. Kenapa aku seperti penjahat yang diincar." Masih gemetar dengan bibir bawah di gigit kuat.

Kadang Jungkook kehilangan akal saja saat suasana tegang semakin memporak-porandakan dirinya seperti ini. Dalam sekali tendangan kuat Taehyung melakukannya, dia tidak begitu peduli bagaimana tubuh telah mati katanya akan mendapatkan sakit pada arwahnya. Sekarang dia ingin menyaksikan secara lebih, bagaimana Jungkook tidak lagi merepotkan dirinya.

Beberapa mayat sudah ada di atas lantai. Kini Jungkook memahami bahwa sebenarnya mereka telah mati. Pandangan matanya langsung malu dengan semu merah di pipi seperti udang rebus.

"Bagus bukan? Padahal kau punya kaki untuk menghentak tubuh itu, tolol!" Jengah juga berlama disini. Taehyung memberikan bekas gigitannya pada sang adik. Dalam keadaan linglung Jungkook menerimanya dan menatap penuh tanya kearah namja itu. Sebenarnya siapa yang bodoh, karena Taehyung memberikan makanan bekas gigitan nya. Jungkook memang belum terbiasa mendapatkan hal seperti ini. "Tapi kau bilang kalau kau sudah mematahkan lehernya. Kenapa bisa dia menyentuh kaki seperti itu, aku pikir tadi zombie."

Descendant (Sad Story Vkook) [END]✓Where stories live. Discover now