Fire (Part 8)

4.4K 358 75
                                    

"Aku disini... menutup mataku, menatap ke atas langit. Membentangkan kedua tanganku, membiarkan hembusan angin menerpaku.. wajahku, rambutku juga air mata yang tak dapat aku bendung. Disini.. aku mencoba kuat meski aku lemah, mencoba bertahan meski aku tak sanggup... dan mencoba mempercayai, apa yang aku yakini selama ini. hyung... meski kau mencoba menyakitiku, membunuhku dan menghancurkan diriku sekalipun. Tapi ingatlah, aku akan selalu menyayangimu... menghormatimu dan akan selalu memaafkan perbuatanmu... karena aku adalah Kim Jungkook... adik dari hyung yang hebat sepertimu. Adik kesayanganmu namun juga kau benci... adik yang, akan selalu bersabar menerima semua perbuatanmu, entah benci atau sayang yang kudapat akhirnya... tapi, percayalah... percayalah dengan adikmu, jika... kau dan aku tetap akan menjadi satu marga.... satu saudara... benarkan hyung?"

-Kim Jungkook-

...........................................

(Author **** POV)

"Tae..."

Satu kata lirih atau lebih tepatnya sebuah gumaman kecil yang keluar dari bibir seorang namja yang kini menatap seseorang di sana. Seseorang yang duduk disana, sibuk dengan kegiatannya yang membasuh peluh keringat yang keluar dari dahi dan lehernya. Namja yang sibuk membasahi tenggorokannya dengan sebotol air mineral, yang masih setia duduk di dalam bandara.

Tatapan yang tersirat rasa bersalah tersirat jelas padanya, tangan kanannya menggenggam erat sekaleng soda yang baru saja ia beli. Ada sesuatu perasaan yang mengganjal dalam pikiran dan hatinya akhir-akhir ini.

"Apa aku akan mengatakannya sekarang?"

Seokjin kembali bergumam, menatap namja yang usianya lebih muda di sana, namja yang duduk memunggunginya dengan kepala yang tertunduk dan tangan yang terangkat merenggangkan otot-otot di sekitarnya. Dan Seokjin tahu jika sang adik sepupu pasti merasa pegal, mengingat banyaknya hukuman yang diterima Taehyung oleh orang yang ia hormati. Seorang pria dengan pangkat kapten yang pernah disandang, seorang paman sekaligus pria yang ia anggap sebagai ayahnya sendiri.

Yang senang hati merawatnya sedari kecil hingga sekarang, dan juga Taehyung tentunya. Sifat tegas dan disiplin yang sudah jadi pembawaan sang paman, membuat dirinya menjadi namja yang tegas dan juga hidup penuh dengan senjata. Begitu juga dengan Taehyung.

Sangat jelas di otak Seokjin saat ia masih berusia bocah, dimana sang adik sepupu Kim Taehyung masuk ke dalam mobil milik pamannya, dan dengan wajah dingin menyimpan emosi dan perasaan, entahlah saat itu Seokjin tidak bisa menjelaskan apa makna ekspresi Taehyung. Yang ia tahu saat itu...

Dari kejauhan ia melihat seorang bocah dengan boneka yang ia peluk menatap keluar dengan wajah sendu juga air mata. Namja yang terlihat manis dan tampan secara bersamaan dengan gigi kelinci yang sudah menjadi ciri khasnya, membuat Seokjin tahu siapa bocah kecil yang kini menatap keluar jendela. Siapa lagi kalau bukan Kim Jungkook, anak kedua dari seorang pengusaha terkenal Kim Minseok dan juga wanita yang merupakan mantan penari balet Kim Nana.

Melihat tatapan Jungkook saat itu membuat Seokjin tahu, jika....

Kim Jungkook tidak ingin kakaknya pergi, air mata yang dikeluarkan Jungkook saat itu mengandung ketidakrelaan. Dan Seokjin tahu... meski dari jauh dia melihat. Waktu itu ia ingin sekali menunjukan pada adik sepupunya Taehyung, jika disana, seseorang yang menatap ke arah jendela. Menatap sendu kepergiannya dan juga air mata kesedihan dan ketidakrelaannya. Ingin sekali Seokjin berkata 'Tae, lihatlah... adikmu dia tidak ingin kau pergi...' ingin sekali Seokjin mengatakannya. Berharap jika Taehyung menoleh dan membatalkan niatnya untuk pergi dari rumahnya dan meninggalkan keluarganya. Melupakan masalah kelam kala itu....

Descendant (Sad Story Vkook) [END]✓Место, где живут истории. Откройте их для себя