Good Liar (38)

571 63 4
                                    

"Semua ini seperti bisa ular di dalam tubuhku, begitu panas dan mematikan. Aku tak akan mampu untuk mengulang kata lagi karena aku sungguh kecewa dengan realita ini."

(Author **** POV)

Taehyung mendorong kuat tubuh itu sampai suaranya mendesis. Dia tidak sedang menahan tubuh seseorang yang dia benci, tapi seseorang dia hormati sebagai salah satu keluarga yang sudah mengurusnya. Semua melihat dengan tatapan diam dengan Hoseok yang mencoba melerai keduanya, ini adalah tempat unit kesehatan dan bukan tempat untuk bertarung.

Taehyung menatap tajam seseorang itu dengan kentara seperti sayatan benda tajam yang siap menusuk siapapun. Seokjin melihat ada mata pisau di salah satu tangan adiknya, dia bisa saja mati kalau tidak menghindarinya. "Kenapa kau melakukan hal itu?! Ini rumah sakit. Kau lihat kakek mu sedang dirawat bodoh!" sergahnya dengan keras, mendorong tubuh itu hingga beberapa kali mundur saat langkah seseorang hendak maju. Hoseok mencoba untuk menghalangi Taehyung begitu juga Jungkook yang menahan tubuh sang kakak yang ternyata berat juga.

Taehyung berteriak keras hingga kedua matanya memerah seperti menangis, suaranya juga hampir habis. Membuat Seokjin melihat tidak percaya dengan apa yang terjadi pada adik sepupunya itu, lantas... Tangan yang hendak menyentuh pundak itu ditepis dengan kasar olehnya. "Jangan sentuh aku bajingan! Apa yang ingin kau lakukan kali ini?! Apakah kau mau membunuh ku seperti kau meminta pada orang untuk membunuh kakek?!" Bentaknya.

Semua yang ada disana terperangah dengan ucapan pemuda itu. Kedua mata yang awalnya melihat Taehyung kini beralih pindah ke arah Seokjin, kedua orang disana menatap dirinya dengan pertanyaan besar. "Yang dikatakan Taehyung apakah benar?" Hoseok bertanya, dia sendiri merasa tidak percaya. Selama ini dia mengenal Seokjin dengan sosok netral. "Kim Taehyung kau mungkin bisa salah, tidak mungkin dia melakukan hal seperti itu. Jika kau mabuk sebaiknya kau diam saja daripada membuat tuduhan tak berakal."

Taehyung tertawa sumbang, dia serasa bicara dengan batu saja karena orang di depannya begitu payah.

"Kau bilang aku mabuk? Aku lebih baik mabuk daripada mengetahui semua ini. Penjahat tadi bilang padaku soal ayahnya, dia membayarnya untuk membunuh kakek. Aku menjadi membenci semua kebenaran ini, beberapa kali aku menolak semua tapi ternyata aku semakin yakin kalau sebenarnya orang itu mengincar diriku." Dia tertawa telak saat menatap ke atas langit, dimana semua kebenaran ini makin membunuhnya. Makin lama dia menatap pria itu semakin membuat dia membenci wajahnya. "Aku mengutuk dirimu Hyung!" Lanjutnya dengan tendangan kesal pada dinding rumah sakit.

Seorang suster memberi peringatan agar Taehyung tidak bertingkah disini. Mengganggu pasien lainnya dan membuat pengunjung periksa takut. "Bajingan, aku ingin kembali ke kota ketimbang satu oksigen denganmu!" Tunjuk nya lagi, dia begitu cepat pergi hingga Jungkook berlari menyusulnya. Kepalanya menoleh ke arah pengawalnya sebentar, "Hobi Hyung aku akan kembali."

Mendapatkan anggukan pada kepalanya, pergi begitu cepat sampai beberapa orang menatap mereka penuh pertanyaan. Seokjin menatap diam di depannya. "Padahal aku tidak tahu apapun soal ini. Kenapa dia bicara seperti itu. Hhhh... Sialan, siapa yang bisa membuat otaknya gesrek seperti itu." Kepalanya bersandar dengan pasrah, dia mencari cara dan tahu apa yang terjadi sebenarnya. Kini Taehyung membencinya dan justru ingin menghabisinya, kalau saja dia tahu bahwa ini semua akan terjadi.

Lebih baik dia di rumah mengawasi tindakan apa yang dilakukan oleh ayahnya. Kedua mata itu bertemu dan Hoseok memberikan dia sebotol air mineral, disana ada Nana yang melihat pergelutan itu terjadi. Dimana anak muda disana membuat pihak rumah sakit menjadi terganggu. "Seokjin, apakah ayahmu melakukan ini semua. Mendengar ungkapan Taehyung aku menganggap bahwa ayahmu adalah pelaku nya." Dia merujuk pada satu orang, secara diam sebenarnya dia sudah memesan tiket. Dia akan pulang sendiri, mempercayakan semuanya pada Hoseok karena dia bisa di andalkan.

Descendant (Sad Story Vkook) [END]✓Where stories live. Discover now