part 1 ✓

16.8K 569 54
                                    

Wellcome back to my story ❤️

Jangan lupa tinggalkan jejak!

~Enjoy

Di suatu rumah yang bisa terbilang besar, nampaklah seorang gadis yang masih asik bergelut dengan dunia nya dan enggan untuk bangun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di suatu rumah yang bisa terbilang besar, nampaklah seorang gadis yang masih asik bergelut dengan dunia nya dan enggan untuk bangun.

"Mevia, bangun kamu harus sekolah!" suara bunda Anita mengema dikamar Mevia yang berkuasa gelap.

Tak ada tanggapan dari anak nya itu membuat Anita geram dengan perilaku anak keduanya itu.

"Kamu kok santai banget sih, lihat udah jam 06.30," ucap Anita lagi.

"Bentar sih Bun" decak Mevia dengan mata yang masih terpejam.

"Buruan bangun!" Anita memukul tubuh anaknya itu dengan guling membuat Mevia terperanjak kaget, membuka matanya dengan malas.

"Iya ih bawel banget" decak Mevia yang langsung bangun dan berjalan dengan sempoyongan menuju kamar mandi.

"Punya anak kok begini sih" gumamnya sembari merapikan tempat tidur Mevia setelah sekiranya rapi ia keluar dari kamar itu.

Sedangkan dibawah Gilang selaku kepala keluarga tengah duduk di kursi makan sembari membaca koran, sedangkan sang adik sudah duduk anteng di kursi nya sambil menunggu sang kakak yang sedari tadi sulit dibangunkan padahal ia sudah benar-benar lapar.

"Kenapa kak Mev lama sekali" decak sang adik yang diketahui bernama Sandrina Putri Admaja.

"Bentar sayang kakak mu sedang mandi" jawab sang bunda tiba-tiba sudah berada di belakangnya.

"Tapi Putri udah laper bunda" rengeknya.

"Iya bentar sayang" Anita memberi pergertian pada anaknya yang satu ini.

Tak lama kemudian Mevia turun dari kamarnya yang berada di lantai atas. Terlihat seragam yang digunakan anak itu masih berantakan padahal hari ini adalah hari Senin, dimana sekolah akan mengadakan upacara.

"Ya Allah kenapa pakaian nya seperti itu" ujar Gilang bertanya saat Mevia sampai di meja makan.

"Untuk mempersingkat waktu yah" balas Mevia nyleneh. Ia mendudukan bokong nya di kursi yang masih kosong.

"Ayo makan! Putri udah laper"

"Yaudah yuk makan" ujar Anita sembari mengambilkan makanan untuk suaminya lalu anak-anaknya.

Mereka makan dengan khidmat tanpa bicara karena itu sudah menjadi aturan dimana mereka sedang makan tidak boleh sambil berbicara.

15 menit kemudian.

Keluarga itu sudah selesai sarapan. Langsung saja Gilang dan kedua anak gadisnya itu berpamitan untuk bekerja dan berangkat ke sekolah.

"Bun, kita berangkat dulu ya" Mevia dan Putri berpamitan pada Anita dengan mencium tangan nya tak terlupakan sang ayah.

𝙰𝚁𝙺𝙴𝚅𝙸𝙰 [END]Where stories live. Discover now