part 64 ✓

2.5K 66 0
                                    

Wellcome back to my story ❤️

Tinggalkan jejak . No sinders!!

Setel lagu di mulmed yuk, biar feel nya lebih dapet
Buah hati_Armada🎶

Setel lagu di mulmed yuk, biar feel nya lebih dapetBuah hati_Armada🎶

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


~Enjoy

Sekitar 5 bulan kemudian, dimana sekarang kandungan Mevia sudah berumur 9 bulan yang mana dalam satu Minggu ini ia akan melahirkan. Jadi Arkan selaku suaminya sudah stay disamping Mevia untuk berjaga-jaga.

Persiapan sudah disiapkan jauh-jauh hari sebelum sekarang. Nanti jika sudah waktunya Mevia akan melahirkan, mereka hanya tinggal berangkat ke rumah sakit.

Orang tua dari mereka berdua pun sudah pulang dari Canada demi melihat kelahiran cucu kedua setelah Aldebara. Begitupun teman-temannya yang sangat antusias menunggu kehadiran baby twins Bramanta.

"Kalau sakit bilang" itu ucapan yang selalu Mevia dengar sedari tadi. Sampai-sampai dirinya bosan ketika Arkan berucap seperti itu sampai berkali-kali.

"Bisa diam gak sih mas, dari tadi bilangnya itu muluk." omel Mevia. "dari tadi cuma bilang kalau sakit bilang jengah tau" Mevia menirukan ucapan Arkan tadi sambil menatap wajah suaminya.

"Iya kan aku takut" iya memang ini adalah pertama kalinya Arkan takut menghadapi kehamilan Mevia apalagi akan saat melahirkan. Tak terasa sebentar lagi ia akan menjadi seorang ayah.

"Udah deh diem" ucap Mevia tegas.

Mereka menikmati acara menonton televisi ditemani oleh beberapa toples yang berisi makanan ringan. Namun sesaat, Mevia meringis kesakitan saat merasakan perutnya yang begitu sakit.

"Mas, perut aku sakitt" erang wanita itu sambil memegang perutnya.

Arkan yang semula fokus menonton televisi kini harus menoleh kesamping dan ia terkejut melihat genangan air di bawah persis dimana Mevia berdiri.

"Astagfirullah, ketuban kamu pecah yang" langsung menggendong tubuh Mevia menuju mobil dan bergegas pergi kerumah sakit.

"Mah, Bun kalian nyusul kerumah sakit ya!! Mevia mau melahirkannn" teriak Arkan dari luar.

Sedangkan Erna dan Anita selalu orang tua mereka tentunya kaget. Dan dengan refleks mengambil barang-barang yang memang sudah disiapkan kemarin.

"Kita susul mereka, nanti sampai sana baru kabarin yang lain." usul Anita pada Erna.

"Iyaa" Erna mengangguk.

***

"Sabar yang sayang" Arkan menenangkan Mevia agar tak panik. Dirinya pun sebenarnya panik namun berusaha tetap tenang.

𝙰𝚁𝙺𝙴𝚅𝙸𝙰 [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora