part 38 ✓

1.4K 95 7
                                    

Welcome back to my story

2 hari sudah berlalu dimana Mevia yang  tak menampakkan diri di depan anak Venom. Ia seperti hilang ditelan bumi. Mevia juga masih tinggal di markas Tiger sampai sekarang sebenarnya ia akan mencari apartemen tak jauh dari sini agar keberadaan nya tidak diketahui oleh orang terdekat nya. Namun Riko masih melarang dan tetap kekeh untuknya tinggal disini.

Sebenarnya Mevia mempunyai apartemen yang dekat dengan markas, apartemen itu diberikan saat dirinya sedang berulang tahun yang keberapa Mevia lupa. Pasti mereka akan tahu keberadaan nya bila dirinya disitu.

Keadaan Mevia juga sudah sedikit membaik walaupun kadang masih merasakan sesak di bagian dada. Ngomong-ngomong tentang penyakit Mevia, ia sudah sekitar seminggu ini tidak datang kerumah sakit untuk sekedar memeriksa tentang Leukimia yang ada ditubuh nya.

"Percuma berobat ujung-ujungnya mati juga." Setiap Mevia disuruh untuk periksa ia selalu begitu iya walaupun benar kematian memang tidak kita ketahui tapi setidaknya kita berusaha supaya bisa sembuh. Namun apa? Mevia tetap keras kepala.

💫

Putri dan Bara juga sudah diperbolehkan pulang sebenarnya belum boleh namun mereka berdua memaksa katanya keadaan mereka sudah lebih baik. Akhirnya dokter mengizinkan dengan pengawasan dari Elang juga Pandu si dokter muda.

Mereka berdua pulang ke markas setelah memohon-mohon kepada para orang tua untuk tinggal di markas. Orang tua mencemaskan karena keadaan mereka yang belum sembuh total. Akhirnya mereka mengiyakan saja dan sesekali para orang tua juga akan mengunjungi nya.

"Kak Mevia mana?" ucap Putri bosan.Dari tadi dirinya uring-uringan karena rindu dengan Mevia.

"Udah deh Put, nanti juga datang." jawab Rian.

"Ihh lo semua dari kemarin bilang gitu terus sama gue tapi nyatanya mana gak datang tuh." sahut Putri dengan sinis.

"Yaudah nanti gue coba telpon ya" ujar Sagas.

Putri mengangguk "Ayo keruang tengah gue mau nonton tv sambil makan." ucapnya pada Dhea yang mendorong kursi roda.

Dhea mendorong kursi roda itu menuju ruang tengah diamana anggota inti berada. Anggota lain sedang sekolah makanya markas ini sepi.

***

Beralih ke Sagas, Sultan dan Yudi mereka malah duduk didepan sambil merokok. Sagas merogoh handphone nya mencari kontak seseorang lalu menelpon nya.

"Hallo,"

".........."

"Lo dicariin Putri buruann kesini."

𝙰𝚁𝙺𝙴𝚅𝙸𝙰 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang