part 36 ✓

1.6K 88 1
                                    

Balik lagi sama aku guyss❤gimana part kemarin menurut kalian??

                       
Aku mau bilang makasih sebelumnya sama kalian karena udah support aku sampai sejauh ini🥺masih gak nyangka aja yang dulu nya dikit banget yang baca sekarang udah lumayan banyak,seneng banget🤗.Selalu dukung author ya karena kalian aku jadi yang sekarang❤.

Selalu dukung author ya karena kalian aku jadi yang sekarang❤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


*

**

Setelah dari pemakaman, semua orang pulang ke kediaman Bramanta karena nanti malam akan mengadakan pengajian. Dan untuk sementara ini anggota Venom akan tinggal di sini sampai semua nya membaik.

"Mevia belum pulang juga bang?" tanya mama Erna yang duduk disamping The girls.

"Belum mah padahal tadi udah disuruh Naufal pulang tapi gak mau." ucap Brian menghela nafas.

"Mungkin juga sebentar lagi soalnya mau hujan." pikir Erna menatap luar.

Setidaknya rumah ini tak terasa sepi karena teman-teman Arkan. Ia dan suaminya juga tak merasa keberatan kalau mereka tinggal disini. Karena mereka sudah ia anggap sebagai anak nya sendiri setelah Arkan.

Tendengar deru mobil dari luar, mereka sudah mengetahui kalau itu adalah Mevia.

Fyi: Keluarga Admaja dan Wijaya sedang berada di rumah sakit untuk menjaga anaknya. Dan nanti malam akan balik kesini.

"Assalamualikum." ucap Mevia serak.

"Waalaikumsalam." jawab mereka yang ada didalam ruang tengah.

Mevia berjalan menghampiri Erna mama Arkan yang sudah dia anggap sebagai orang tua nya sendiri. Menjatuhkan dirinya di sofa lalu menghela nafas panjang.

"Makan dulu ya sayang." ujar Erna. Tangan nya mengelus kepala Mevia.

Mevia menggeleng. Tatapan dari sorot mata nya masih sama kosong. Bayang-bayang Arkan masih kentara dalam pikiran nya. Dia sudah berhenti menangis seakan air mata nya sudah terkuras habis namun masih ada bekas air mata yang mengering di pipi. Mata nya juga terlihat merah dan sembab.

"Yaudah, istirahat gih dikamar Arkan!" titahnya.

Mevia menoleh menatap Erna dengan wajah sayu. Orang yang melihat itu hanya bisa diam menatap sendu gadis itu. Kemana wajah datar dan dingin nya? mengapa sekarang hanya ada raut kesedihan dari wajah Mevia.

Begitu sangat berarti Arkan dihidup Mevia?

Erna tersenyum "Mama antar ya. Kamu istirahat."

Mevia pasrah lalu beranjak dari duduk nya. Berjalan mengikuti Erna menuju lantai dua di mana kamar Arkan berada.

Semua membuang nafas lalu menatap satu sama lain. Ah kalau seperti ini mereka rindu dimana mereka sedang menghabiskan waktu bersama dengan Arkan. Belum ada sehari saja sudah seperti setahun saja. Bagaimana hari-hari selanjut nya.

𝙰𝚁𝙺𝙴𝚅𝙸𝙰 [END]Where stories live. Discover now