part 61 ✓

2K 72 1
                                    

Wellcome back to my story ❤️

Jangan lupa tinggalkan jejak!
No sinders ya:v


~Enjoy

~Enjoy

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






Satu bulan sudah berlalu sejak dimana Mevia melakukan tindakan operasi dan kabar bahagia yang datang pada Arkan dan Mevia, diberikan titipan anak oleh sang maha pencipta.

Mevia, belakangan ini juga sering mengidam namun tak membuat Arkan merasa terbebani malahan ia senang direpotkan apalagi demi sang buah hati pertamanya.

Dan satu lagi, mungkin efek hamil membuat Mevia menjadi lebih sensitif dan sedikit agresif. Pernah suatu saat dimana wanita itu pergi tanpa izin dari Arkan dan sampai dirumah, lelaki itu sudah menunggu didepan pintu dengan wajah datar. Yang membuat Mevia hampir menangis.

Kelakuan bumil satu ini membuat Arkan dan teman-temannya harus extra sabar menghadapi hal labil tersebut. Mau marah namun takut merasa bersalah jadi ya sudahlah mereka pendam saja.

***

Arkan juga sekarang sering mengerjakan pekerjaan kantor dirumah. Karena takut jika istrinya itu akan membuat masalah dirumah dan kabur-kaburan.

Arkan tak pernah bisa marah hanya sedikit kesal saja atas kelakuan Mevia.

Ia sudah sering kali menasehati nya namun ya seperti itu masuk telinga kanan keluar telinga kiri  dalam artinya suatu nasehat atau ajaran yang tak pernah masuk dalam ingatan nya.

Apalagi Putri yang selalu mendapatkan imbas atas kenakalan Mevia. Sang empu hanya bisa menghela nafas panjang sembari mengelus dada sabar. Mau marah namun di dalam perut kakaknya itu ada keponakan pertamanya.

"Sabar Put, gak boleh kesel" itu kata yang sering Putri ucapkan saat sudah lelah dengan sikap Mevia.

S
K
I
P

Hari terus berganti menjadi bulan. Tak terasa umur kandungan Mevia sudah berjalan 3 bulan, namun tak seperti biasanya. Ini malah terlihat seperti hamil 5 bulan. Perutnya besar.

Mevia juga sekarang sudah membiasakan diri untuk memakai dress atas paksaan Arkan sebenarnya. Namun ia harus terbiasa agar anak yang dikandungnya nyaman.

Memakai dress bukanlah Mevia. Namun bagaimana lagi, kan tidak mungkin juga ia memakai celana jeans bisa-bisanya anaknya kegencet.

***

"Sayang, aku ke kantor dulu ya" ucap Arkan memeluk tubuh Mevia dari belakang. Meletakkan dagunya di ceruk leher wanita itu.

𝙰𝚁𝙺𝙴𝚅𝙸𝙰 [END]Where stories live. Discover now