part 10 ✓

4.6K 272 6
                                    

Welcome back to my story

Jangan lupa klik bintang di kanan bawah

Langsung aja dehh

~Enjoy

Di perjalanan menuju markas Venom, Mevia dan Putri kebut-kebutan dijalan yang sudah sepi itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di perjalanan menuju markas Venom, Mevia dan Putri kebut-kebutan dijalan yang sudah sepi itu. Hanya ada beberapa kendaraan saja yang masih berlalu lalang.

"Nanti setelah tikungan belok kiri kak!" teriak Putri sambil membuka kaca helm full face nya.

"Gue udah tau kalik." balas Mevia. Ia menancapkan gas motornya diatas rata-rata meninggalkan Putri dibelakang.

S
K
I
P

Markas Venom

"Bos, bentar lagi cewek gue kesini gakpapa kan?" tanya Bara duduk disamping Arkan.

"Gpp siapa aja boleh dateng kesini." jawab Arkan santai.

Brumm!!

Brumm!!

Seketika geng Venom langsung menoleh kesumber suara dan ada dua orang misterius yang masih enggan membuka helm nya.

Apakah Mevia dan Putri? namun apa mereka bisa mengendarai motor yang terlebih lagi motor besar?

Itulah pertanyaan yang kira-kira berada di pikiran mereka, anggota Venom.

"Bos, itu siapa? jangan-jangan musuh kita." anggota Venom membuka suara.

"Bar, cewek lo jadi kesini? naik apa?" tanya Arkan sambil menoleh kearah Bara.

"Jadi bos palingan juga naik mobil." ucap Bara enteng.

Kedua orang misterius itu membuka helm full face nya dan mengibaskan rambut pirang nya kekanan kekiri untuk merapikan rambutnya yang berantakan. Arkan dan yang lain nya terkejut ternyata kedua orang itu adalah Mevia dan Putri.

"Gilaa! ternyata Mevia sama Putri bos. Cakep banget naik motor begituan." ucap Lian, salah satu anggota Venom.

Putri dan Mevia turun dari motor nya lalu berjalan menghampiri mereka.

"Ehh ada Putri sama Mevia, ada apa nihh kok dateng kesini?" tanya Yudi basa-basi.

"Gakpapa cuma mau main aja kesini, ganggu gak?" jawab Putri.

"Gak-gak kok lo berdua mau main kesini tiap hari pun boleh. Kita-kita malah seneng nihh." Sultan menggoda.

"Ngapainn lo kek begitu?" ucap Arkan dan Bara bersamaan dengan mata elang nya.

"Ya allah bos, lo juga Bar gue mah bercanda kali. Gue masih sayang sama nyawa." Sultan mengangkat jari nya membentuk huruf V.

"Sini duduk!" ucap Bara menyuruh duduk disamping nya.

𝙰𝚁𝙺𝙴𝚅𝙸𝙰 [END]Where stories live. Discover now