𝙰𝚁𝙺𝙴𝚅𝙸𝙰 [END]

part 52 ✓

Wellcome back to my story ❤️

Gimana nih kabar kalian hari ini?
Semoga selalu dalam keadaan sehat ya

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan klik bintang di kanan bawah!!!!!

Setelah hari kelulusan yang diadakan kemarin. Mereka Bara dkk dan murid lainnya sudah dinyatakan lulus. Sedangkan Putri dkk mereka mengikuti ujian susulan. Dikarenakan pada sewaktu itu mereka pergi berlibur.

Mevia, gadis itu tengah menata pakaian yang akan dimasukkan kedalam koper berwarna ungu muda itu.Ya dirinya memutuskan untuk berangkat ke Amerika hari ini bersama Riko tanpa sepengetahuan teman-teman.Yang mengetahui hanya mereka berdua dan orang tua dari Mevia juga Riko.

Mereka sengaja berangkat sekarang karena kondisi dirumah tidak ada Putri dan Nana Karena Putri sedang pergi ke markas untuk merayakan kelulusan dengan membuat pesta kecil sedangkan Nana ia pergi ke luar negeri untuk menghadiri acara di Belgia.

"Kamu mau berangkat sekarang, sayang?" tanya Anita saat ia melihat Mevia turun dari tangga dengan menjinjing koper dan tas kecil di bahunya.

"Iya bunda." ucap gadis itu setelah sampai dibawah lalu menghampiri sang bunda.

"Hati-hati ya sayang" Anita berhambur memeluk erat anaknya itu yang akan pergi meninggalkan nya beberapa tahun kedepan.

"Siap Bun."

"Bunda sama ayah jaga diri baik-baik disini, jangan telat makan dan istirahat dijaga. Tunggu Mevia beberapa tahun kedepan ya pasti Mevia bakal balik lagi kesini" tutur Mevia yang masih memeluk erat bunda.

"Iya sayang pasti. Kamu juga harus jaga kesehatan, minum obat teratur dan pola makan kamu harus dijaga. Bunda tunggu kamu disini" ucap Anita sambil melepaskan pelukan mereka.

Mevia tersenyum lantas mencium kedua pipi sang bunda lalu berucap "Nanti kalao Putri dan yang lain tanya keberadaan aku dimana bunda jangan kasih tahu dulu ya,besok setelah sebulan baru boleh kasih tahu" ujar Mevia diakhiri dengan kekehan kecil.

"Bunda tahu kok"

Tin...tin...tin

Bunyi klakson mobil dari arah luar yang mereka ketahui adalah Riko. Seolah tahu Mevia sendiri langsung pamit kepada Anita.

"Mevia berangkat ya bunda" pamitnya mencium tangan sang bunda lalu berjalan menjauh dengan satu tangan menyeret koper.

Sampai didekat pintu, Mevia menoleh ke belakang dimana bunda nya menatap dirinya dengan mata yang sudah berlinang air mata.