part 40 ✓

1.7K 91 6
                                    

Welcome back to my story

Flashback on.

Dua cewek dengan rambut panjang berwarna jangan lupakan baju yang jauh dari kata baik itu sedang duduk di pinggiran pembatas rooftop sambil memejamkan mata menikmati hembusan angin yang menerpa wajah mulus mereka.

Saat sedang asyik-asyiknya mereka dikagetkan dengan tendangan keras dari arah pintu rooftop, sampai pintu itu rusak. Namun kedua cewek itu hanya menoleh sebentar lalu kembali memejamkan mata nya.

"Lo berdua sini!" Panggil seseorang dingin jangan lupakan wajah nan datar itu.

"Lo panggil kita kah?" tunjuk ya pada diri sendiri dan satu cewek disamping nya.

"Ya iya lah, bos manggil lo berdua! emang ada orang yang berani kesini kecuali lo berdua." tunjuk lelaki yang bernama Bara.

"Gak usah nunjuk-nunjuk bangsat!" desis cewek dengan tatapan mata tajam, Mevia.

"Wih cantik-cantik galak ya" celetuk Sultan,orang somplak di inti Venom.

Sang ketua maju selangkah lebih dekat dengan Mevia, lalu menatap tajam dua bola mata coklat itu.

"Lo apa-apaan sih" gadis itu mendorong ketua yang diketahui bernama Arkan sampai terhuyung ke belakang.

Arkan hanya tersenyum remeh "Gak usah sok-sokan deh" sedangkan sang empu hanya menatap datar orang didepan nya.

Belum Mevia menjawab, tangan nya sudah ditarik menjauh oleh sang adik, Putri. Mereka pergi meninggalkan rooftop.

"Baru pertama gue ketemu sama bocah  songong"  ungkap Arkan lirih.

"Tapi cantik sih." lanjutnya.

Itu adalah pertemuan yang mungkin bisa dibilang hanya kebetulan saja bahkan tak elit sekali. Seiring berjalan nya waktu yang mana suatu saat Arkan mengklaim Mevia sebagai gadisnya.

Arkan yang dingin dan datar yang mana harus dipertemukan dengan gadis yang tak jauh berbeda dari nya. Siapa sangka jika pertemuan itu akan mendekatkan mereka sampai sekarang.

Bahkan kedua nya tak pernah berpikir bila hubungan ini akan bertahan sampai sekarang. Mereka memang jarang mengumbar kemesraan didepan publik namun tak membuat mereka menjadi renggang.

Mereka berdua juga telah janji akan selalu ada satu sama lain, melindungi dan saling percaya hingga tuhan memisahkan mereka bukan karena beda tempat, waktu bahkan benua namun sudah beda kehidupan dan alam nya.

Lelaki itu, lelaki yang membuat hidup Mevia berwarna kini pergi jauh tak tergapai. Dia pergi dengan bahagia namun meninggalkan banyak luka terlebih untuk gadisnya, Mevia.

𝙰𝚁𝙺𝙴𝚅𝙸𝙰 [END]Where stories live. Discover now