part 25 ✓

2.6K 134 0
                                    

Welcome back to my story

Welcome back to my story

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Kamu boleh ngeluh. Kamu boleh sakit. Kamu boleh nangis. Bahkan kamu boleh kecewa. Tapi tolong jangan pernah menyerah!🥀

-Mevia-

Malam hari di markas Venom. Arkan dkk beserta yang lain sedang berkumpul di ruang tengah sembari bercanda gurau. Soal balapan yang harusnya sekarang jadi diundur besok malam karena suatu hal dan akhirnya mereka memutuskan untuk berkumpul karena juga sudah lama mereka tidak seperti ini.

"Balapan nya jadi besok?" tanya Dhea diangguki oleh semua nya, sedangkan yang bertanya tadi ber 'oh' ria saja.

"Ya elah ngapain diundur coba padahal gue pengen nonton dan lihat kekalahan dari Riko sama geng katrok nya itu" ujar Rian dengan nada mengejek.

"Yoii bro sependapat sama lu. Udah berapa kali coba tuh orang buat nantang bos tapi ya tetep aja kalah." timpal Geo.

"Dia mah haus kekuasaan" sambung Bara.

The girls hanya menyimak obrolan mereka sambil sesekali menyesap rokok yang berada di sela jari masing-masing. Ya mereka di perbolehkan merokok oleh Arkan dkk dengan satu syarat jangan keseringan gak baik soalnya kata mereka.

"Mevia!" panggil Arkan namun yang dpanggil tidak merespon suara Arkan. Ia menoleh ke arah The girls yang duduk disofa. Pandangan jatuh kepada gadisnya yang sedang menyesap rokok.

"Bu bos dipanggil" ucap Lian yang berada dibawah duduk di karpet dekat Mevia.

"Kenapa?" tanya Mevia menghentikan ativitas merokok nya.

"Dipanggil paketu" jawab Vano.

Mevia menoleh ke arah Arkan yang kini sedang menatap nya "Kenapa Ar?"

Arkan berjalan menghampiri Mevia dan langsung duduk di sampingnya. Arkan memandang lekat wajah gadis nya itu.

"Udah ngerokok nya nanti lagi" ucap Arkan mengingati dengan lembut Mevia lantas mengangguk saja.

"Put, ikut aku yuk!" ajak Bara

Putri menatap Bara bingung "Kemana Bara sayang udah malam"

Bara tersenyum tipis mendengar kekasih nya memanggil dengan embel-embel sayang. "Ke taman belakang sebentar." Tanpa menunggu Putri membalas ia sudah menarik pelan tangan Putri.

𝙰𝚁𝙺𝙴𝚅𝙸𝙰 [END]Where stories live. Discover now