part 62 ✓

1.9K 65 0
                                    

Wellcome back to my story'❤️

Jangan lupa tinggalkan jejak.
No sinders!!

~Enjoy

Pagi-pagi pukul 05

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi-pagi pukul 05.00, Mevia sudah bangun karena tidak ada Arkan di sampingnya. Ia bangun langsung berteriak memanggil nama Arkan sampai ke penjuru ruangan. Namun tak ada balasan apapun.

Ia memutuskan untuk turun ke bawah menggunakan lift. Sesampainya di bawah, Mevia menuju dapur, apakah Arkan berada disana.

"Mas Arkan kemana sih?" gerutu Mevia dengan mata yang menelisik ke seluruh ruangan.

"Nyonya kenapa?" tanya salah satu pembantu yang mengetahui majikannya sedang bingung.

Mevia menoleh "Eh ini bik, mas Arkan kemana ya?"

"Oh, tuan Arkan tadi titip pesan untuk nyonya kalao beliau pergi ke luar kota untuk beberapa hari karena ada kerjaan yang harus tuan urus." jelasnya.

Wanita itu mencibik kesal karena tak diberitahu bahwa Arkan akan pergi untuk beberapa waktu di luar kota guna mengurusi pekerjaan kantor tapi Mengapa harus titip pesan ke pembantu? Kan dirinya menjadi dongkol.

"Yaudah deh bik, aku minta tolong telpon Putri ya suruh main kesini." pinta Mevia sembari memakan salad buah nya.

"Baik nyonya." setelah itu bibi pamit kembali ke belakang. Sedangkan Mevia melanjutkan kegiatan makannya sembari menunggu Putri datang.

S
K
I
P

"Motoran yuk Put!" ajak Mevia saat adiknya sudah tiba di rumah beberapa menit yang lalu.

Putri sontak menoleh dengan mata melotot "Heh, ingat kak lagi hamil!" omelnya.

"Tapi kan pengen motoran." Mevia bersikukuh.

"Bilang sama bang Arkan dulu, boleh apa gak?"

"Kalao bilang pasti gak boleh."

"Yaudah gak usah." jawab Putri acuh.

"Ihh ayo pergi napa, bosen dirumah." gerutu Mevia

"Ya tanya dulu makanya sama bang Arkan," tuturnya sembari meraih jaket yang ia letakkan di punggung sofa "dibolehin atau gak? naik motor." sambungnya.

"Boleh tapi naik mobil" ujar Mevia, Arkan mengizinkan ia keluar dengan syarat harus menggunakan mobil ditemani oleh Putri jangan pernah pergi sendiri.

"Emang mau kemana?"

"Jalan-jalan cari makan."

"Yaudah ayo, gue aja yang nyetir" usul Putri yang sudah meraih kunci mobil.

"Ah gue aja deh, lo duduk anteng aja" sahut Mevia.

"Gak! nanti lo nyetirnya kek kesetanan" ucap Putri apa adanya. Memang betul, kakaknya itu jika mengendarai mobil tak memperhatikan keselamatan nya sendiri. Ngebut-ngebutan apalagi jalanan di kota sangatlah ramai dan macet.

𝙰𝚁𝙺𝙴𝚅𝙸𝙰 [END]Where stories live. Discover now