part 59 ✓

2.1K 64 0
                                    

Wellcome back to my story ❤️

Jangan lupa tinggalkan jejak!
No sinders!

~Enjoy

Matahari sudah menampakkan dirinya di pagi ini namun ternyata tak membuat pasangan yang satu ini terbangun dari tidur lelapnya. Kicauan burung yang terdengar itu pun tak membuat mereka terganggu dan malah semakin nyenyak.

Ya karena mereka baru saja beristirahat subuh tadi setelah melakukan pergulatan panas yang sempat mereka lakukan tadi malam. Padahal jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi namun mereka masih betah mengarungi mimpi.

Arkan, Lelaki itu mengeliat dan perlahan membuka matanya. Hal yang pertama dirinya lihat adalah Mevia yang masih terlelap dengan keadaan naked begitupun dengan Arkan.

Lantas ia langsung tersenyum sesaat mengingat kejadian panas tadi malam. Mevia yang berada di posisi bawah itu terus mengerang nikmat, ah sudahlah itu akan membuat Arkan semakin mengingat kejadian itu terus-menerus.

"Gue mandi dulu deh," Arkan beranjak tak lupa memakai celana nya kembali, meraih pakaiannya tak lupa milik Mevia yang berceceran di lantai lalu meletakkan nya di keranjak kotor.

Sekitar 15 menit, Arkan kembali dengan pakaian yang sudah melekat ditubuhnya, dirinya memang sengaja berganti di dalam kamar mandi. Arkan menghampiri Mevia yang masih tertidur itu kemudian mengelus lembut pipinya membuat gadis itu terganggu.

"Emhhh Arkan" lenguh Mevia dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka.

"Kenapa sayang?" balasnya dengan tangan yang masih senantiasa berada di pipi gembul nya itu.

"Jangan ganggu ih, masih ngantuk" ucap Mevia sembari meregangkan otot-otot yang kaku itu dengan mata yang masih tertutup.

"Astagfirullah sayang" kaget Arkan saat selimut yang menutupi tubuh polos istrinya itu melorot dan menampilkan tubuh atas Mevia.

"Kenapa sih" Mevia terpaksa terbangun, tangannya meraih selimut yang sempat melorot dan menaikkan nya kembali menutupi tubuhnya yang polos itu.

"Gak papa" kata Arkan lempeng.

"Kamu udah mandi?" tanya Mevia sesaat ia melihat Arkan yang sudah rapi dengan pakaian santai nya.

Lelaki itu mengangguk "Iya barusan, habisnya badan aku lengket semua" tutur si Arkan.

Mevia mengalihkan pandangannya ke arah lain, mengapa pipinya ini tiba-tiba panas saat mendengar penuturan Arkan barusan.

Ia menggelengkan kepalanya kekanan dan kekiri "Eggak ah" gumam Mevia yang kepikiran atas apa yang mereka lakukan tadi malam.

Arkan mengangkat satu alisnya "Kenapa?"

Mevia gelagapan "Eggak" dengan menggelengkan kepalanya "mas, anterin ke kamar mandi" sambungnya meminta tolong. Karena sudah ia pastikan bahwa dirinya akan kesusahan berjalan akibat itu.

𝙰𝚁𝙺𝙴𝚅𝙸𝙰 [END]Where stories live. Discover now