part 41 ✓

1.4K 91 7
                                    

Hai Welcome back to my story✨

Hai Welcome back to my story✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Hargai seseorang yang sudah mengorbankan semua untukmu,jangan nanti jika dia sudah tidak ada disamping mu baru kamu menyesal.

-Sandrina Putri.

***

Perempuan yang mungkin dari dulu tidak mengenal kata cinta, sekarang harus merasakan nya sendiri. Kalian pasti tahu bagaimana rasanya mencintai orang untuk pertama kalinya. Orang itu bakal sayang banget sama pasangannya, mau disakiti berapa kali namun sayangnya lebih besar dari pada rasa kecewa.

Hingga suatu saat, ia harus merelakan kekasihnya itu pergi. Bukan selingkuh atau apa namun harus dipisahkan dengan jarak yang begitu jauh. Dia pergi hanya bukan untuk sementara namun selamanya. Bisa bayangkan gimana sesayang nya ia sama pasangannya? dunia nya hancur, tujuan hidupnya kini telah pulang lantas ia hidup untuk apa. Itu yang ada dipikirannya.

Seperti Mevia, harus kuat menghadapi semua, dia tidak mau terlihat lemah didepan mereka. Mevia tidak mau membuat orang-orang yang ia sayang mengkhawatirkan keadaan nya. Sekarang ia hanya bisa memendam semua itu sendiri. Dirinya adalah tipe orang yang tertutup jadi jarang sekali kalao ia sedang ada masalah bisa bercerita dengan sahabat-sahabat nya, ia malah memilih untuk diam.

Biasanya kalau dia sedang ada masalah ia akan bercerita pada Arkan namun semenjak kekasihnya sudah meninggal Mevia hanya memendam rasa itu sendiri tanpa mau bercerita dengan yang lain. Arkan sudah seperti rumah untuk Mevia pulang setelah keluarganya, lelaki itu yang selalu memberi pelukan hangat, perhatian, dan nasehat saat Mevia berada di titik paling bawah.

Namun sekarang...Mevia bukanlah orang yang kuat dia hanya menutupi kesedihannya dengan banyak diam. Sekarang semua nya sudah terbongkar,ia tak bisa mengelak lagi. Semua nya sudah tahu kalao Mevia tidak baik-baik saja. Mereka tak marah sama sekali malahan mereka merasa bersalah menjadi kakak, Abang, dan teman yang tidak bisa mengerti satu teman nya.

"Sekarang, kalau Mevia punya masalah cerita ya sama kita, jangan dipendam sendiri." ucap Naufal lembut sembari tangan besar berotot itu mengelus puncak kepala Mevia.

Mevia menanggapi hanya dengan tersenyum tipis
"Iya, Mevia bakal cerita sama kalian kalau lagi ada masalah," Mevia menyakinkan.

"Jangan sungkan buat cerita" sahut Yudi.

Mevia terkekeh kecil "Iya. Bawel banget kalian."

Mereka tersenyum melihat Mevia yang terkekeh setidaknya ia tak berlarut-larut dalam kesedihan.

"Mau makan kak Mev?" tanya Rena yang duduk di pinggir brankar.

𝙰𝚁𝙺𝙴𝚅𝙸𝙰 [END]Where stories live. Discover now