part 57 ✓

2K 76 0
                                    

Wellcome back to my story ❤️

Jangan lupa tinggalkan jejak!
No sinders.

~Enjoy





Seusai kejadian dua hari lalu Mevia dan Arkan tidak berjumpa sapa. Arkan yang selalu membujuk Mevia namun gadisnya itu selalu menolak jika bertatapan dengan nya.

Saat ini pun Arkan tengah menyiapkan kejutan untuk Mevia, dimana ia akan mempererat hubungan ke jenjang yang lebih serius yaitu pernikahan. Dan semoga saja Mevia mau menerima lamaran dari nya.

Karena ingat!! Arkan tak bisa hidup tanpa Mevia begitupun sebaliknya yang sama-sama membutuhkan satu sama lain untuk saling melengkapi.

"Semoga diterima deh" gumam Arkan takut jika lamaran ini akan ditolak mentah-mentah oleh Mevia. Bagaimana bila itu terjadi?

"Nak udah siap?" tanya Erna selalu mama Arkan yang berdiri di amba pintu.

Arkan menoleh kearah belakang dan terlihat mama nya yang sudah cantik dengan balutan kebaya modern itu tengah tersenyum kearahnya.

"Udah kok mah" Arkan membalasnya dengan senyum tipis.

"Takut mah kalao gak diterima" sambungnya dengan suara lirih.

Erna menghampiri anaknya yang tengah menunduk itu lalu mengelus bahu nya "Gak perlu takut Ar, kayaknya juga gak mungkin ditolak karena kan dia juga sayang sama kamu" pikirnya.

"Iya sih mah, tapi juga kemungkinan besar ditolak. Mama tahu sendiri kan dia masih marah sama aku"

"Mama tahu sayang tapi kan kamu belum berusaha jadi berdoa supaya Mevia mau jadi istri kamu" ujar Erna dengan kekehan kecil.

Arkan menatap sang mama dengan mata berbinar "Aamiin deh semoga aja."

"Nah gitu dong."

"Yaudah yuk berangkat, mobilnya udah siap"

Arkan mengangguk kemudian mereka berdua turun menuju lantai bawah dimana keluarga besar Bramanta tengah berkumpul menunggu Arkan dan Erna.

S
K
I
P

🌼🌼

Sedangkan Mevia, dirinya tengah bingung yang wajahnya sedang dirias tipis oleh perias. Sebenarnya ini ada apa sih mengapa ia harus berdandan emang ada acara apa?

"Mbak,ini sebenarnya ada acara apa sih" tanya Mevia pada mua yang sedang merias wajahnya.

"Saya juga tidak tahu nona, saya hanya disuruh merias nona saja tanpa mengatakan ada acara apa" jawab mua itu dengan sopan.

𝙰𝚁𝙺𝙴𝚅𝙸𝙰 [END]Where stories live. Discover now