part 3 ✓

6K 372 20
                                    

Haaiii i'm back!!!!

Terimakasih masih stay disini ❤️

Okey tidak usah berlama-lama lagii

~Enjoyy

Bel pulang berbunyi 10 menit yang lalu, namun masih banyak siswa disini mungkin saja mereka belum dijemput atau sedang menunggu seseorang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bel pulang berbunyi 10 menit yang lalu, namun masih banyak siswa disini mungkin saja mereka belum dijemput atau sedang menunggu seseorang.

Namun sepertinya tidak untuk komplotan Arkan dkk yang malah masih anteng duduk di warung sebelah sekolahan. Mereka memang sudah sering seperti ini, membolos dari pagi sampai menjelang malam pun masih setia duduk disitu.

Warung yang biasa mereka tempati itu adalah warung milik seorang ibu yang hidup sebatang kara. Ia harus mencukupi kebutuhan hidupnya dengan berjualan.

Bu Ramina atau sering dipanggil dengan sebutan Buram, nama itu adalah panggilan dari anak-anak Venom untuknya. Diwarung Buram hanya menyediakan gorengan, mie instan, minuman dan rokok saja.

Namun Buram sangat beruntung mengenal anggota Venom karena mereka ia bisa merasakan menjadi sosok ibu bagi mereka yang kurang diberi kasih sayang oleh orangtuanya. Menurut beliau anggota Venom sangatlah baik, kadang mereka sering memberikan sedikit rezeki untuknya.

S
K
I
P

"Ngumpul yok bos, dimarkas!" ajak Rian disela merokoknya.

Arkan menanggapi dengan anggukan saja. Lagian malas sekali ia mengeluarkan suara hanya untuk perkataan yang sangat tak berbobot baginya, menurutnya itu sangat membuang waktu saja.

"Gas ngengg yokk" Brian beranjak dari duduknya dan berjalan menuju dimana motor nya terparkir.

"Bayar dulu kopi lo, Brian" seru Rian ngegas.

"Nitip duluu" ucap Brian tak kalah ngegas.

Rian hanya bisa mendengus kesal, ia sudah biasa dengan sikap temannya itu. Yang mana selalu saja mengutang dan entah akan dibayar kapan. Jika ditagih ia selalu memberikan seribu alasan.

"Tuman lo, pokoknya besok bayar utang lo" tunjuk Rian pada Brian yang masih diam ditempat.

"Iya bawel. Lagian sama temen perhitungan." Brian berdecak kesal.

"Ya lu kalau ngutang gak pakai perkiraan, udah numpuk kali itu."

"Bahkan di buku Buram udah penuh cuma karna utangan lo doang." imbuh Rian.

𝙰𝚁𝙺𝙴𝚅𝙸𝙰 [END]Where stories live. Discover now