12

25 5 1
                                    

Assalamualaikum teman-teman !
Seperti biasa, setiap hari Senin, kita akan bertemu dengan para penyihir suci dan nabinya di dalam kisah Legacy of the wizard chapter 12.

Siapa yang sudah rindu dengan kisah Tom dan para penyihirnya ?

Ayo mari sama-sama kita menyelam ke dalam ceritanya 😁✌️

******

Radina menemui mereka dengan disertai pasukannya dan pengawal pribadinya yang berjumlah ratusan. Radina tersenyum saat melihat Madeleine dan Jackson yang membungkukkan badan dengan hormat pada Radina. Radina turun dari kereta kencananya dan menghampiri mereka. Radina tersenyum dan menyentuh Madeleine dengan khidmat sebagai semacam ritual penyambutan dan penerimaan akan kunjungan mereka di negeri Peri.

“Madeleine, senang melihatmu lagi. Sepertinya Jackson merawatmu dengan sangat baik.” Puji Radina.

Madeleine menekuk lutut dengan sopan sebagai tanda penghormatan akan pujian Radina. Sedangkan Jackson hanya tersenyum sambil mengangguk pada Radina.

“Dia melakukan tugasnya dengan sangat baik.” Kata Madeleine.

Radina mengangguk dan mengalihkan pandangan pada Jackson. “Bagaimana kabarmu Jackson ?”

“Sehat Yang Mulia Ratu.” Jawab Jackson singkat.

Radina merangkul Madeleine dengan hangat dan mengajaknya untuk ikut bersamanya. Madeleine menuruti permintaan Radina dengan sepenuh hati. Ia mendapatkan tempat istimewa dengan berada di dalam kereta kencana bersama Radina. Sedangkan Jackson berada di luar untuk menjaga penyihirnya dari bahaya.

Para penjaga dan prajurit peri yang mengawal ratu Radina mengantar mereka dengan lebih dahulu.

“Jackson,” Sapa Locus hangat dengan meletakkan dada sebagai salam peri.

Jackson menundukkan kepala sedikit sebagai balasan akan kesopanan di kaum peri.

“Locus,”

“Bagaimana perkembangan Madeleine selama ini ?”

Jackson menaiki kuda yang diberikan salah satu prajurit peri dan bersisian bersama Locus selama perjalanan.

“Madeleine tumbuh dengan cepat dan sangat cerdas. Para tetua benar-benar memberkahinya kecerdasan yang luar biasa.” Ujar Jackson.

Locus tersenyum kagum. “Sepertinya ia sangat berguna untuk pelarian kalian selama ini.”

Jackson terdiam sejenak. Ia memaksakan senyum. “Frank selalu menjadi penghalang kami. Ditambah lagi Rogas dan pasukannya selalu berusaha untuk membunuh Madeleine.”

“Sungguh sangat berat berada di urutan kedua dari sepuluh penyihir suci. Menjadi kepala utama dari kepala lain selalu memiliki resiko menjadi incaran utama. Terlebih lagi usianya yang sangat muda menjadi tanggung jawab besar dan berat untukmu. Ditambah lagi, kau tidak terpaut usia yang jauh dari anak didikanmu. Pasti berat menjalani semuanya.”

Jackson memaksakan tawa pahit. “Aku sudah menerima dan menanggung resiko takdirku. Aku sudah memilihnya dan aku tidak menyesal dengan pilihanku sebagai penjaga penyihir kedua, Madeleine.”

Locus tersenyum memperlihatkan gigi-giginya yang runcing. “Madeleine pasti beruntung memilikimu.”

Jackson tersenyum tipis. “Terima kasih.”

“Bagaimana dengan ancaman Frank ? Dia masih menyerang kesepuluh penyihir lagi ?” Tanya Locus lagi beberapa saat.

Jackson mengedikkan bahu. “Semua penyihir pernah menghadapi Frank. Tidak terkecuali Madeleine.”

LEGACY OF THE WIZARDWhere stories live. Discover now