LEGACY OF THE WIZARD

39

Aku bersama para penyihir dan penjaganya juga Kennedy menginjakkan kaki di atas tanah basah pulau ini. Tidak bisa dikatakan sebagai tempat yang sangat besar tetapi cukup untuk menjadi sebuah tempat untuk menetap dalam waktu yang singkat. Namun penyihir hitam yang dikatakan tinggal di tempat ini membuatku bingung. Bagaimana bisa dia hidup di tempat seperti ini? Hanya ada sedikit pohon dan beberapa binatang liar yang sangat berbeda dan unik. Mungkin spesies endemic?

Tampak Kennedy sangat takjub dan matanya berbinar-binar gembira menyaksikan keanehan fauna dan flora di pulau ini. Sepertinya rasa ingin tahunya kembali mendesaknya.

“Ini menakjubkan!” Serunya dengan gembira. “Kau tahu Tom, ini seperti yang dijelaskan Darwin ketika ia mengembara di Kepulauan Galapagos. Hewan-hewan ini pasti berevolusi ratusan bahkan jutaan tahun lamanya dan mereka memiliki spesiasi yang menakjubkan untuk membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan.”

Oke Kennedy cukup. Aku tidak bisa mengimbangimu dalam membicarakan hal itu.

Madeleine tersenyum kagum dengan pengetahuan Kennedy.

“Temanmu itu sepertinya seorang yang cerdas.”

Aku mengangguk membenarkan ucapan Madeleine.

“Dia sangat cerdas. Tapi aneh.”

Madeleine terkikik geli.

Aku meminta Jason menjadi pemandu jalan di depan. Jason menerima tanpa banyak tanya dan dia langsung berjalan di depan. Jason menunjukkan jalan pada kami yang mengarahkan ke menara besar mirip menara Rapunzel yang dikurung. Walaupun Asri mengenali tempat ini, aku meminta Jason karena dia bisa menjadi pelindung kami jika ada bahaya.

Seekor kelinci mengejutkan kami semua. Kelinci itu berwarna putih dengan bulu-bulu yang keras seperti sikat.

“Kelinci itu sangat aneh. Ia memiliki taring.” Kata Donald merasa ngeri melihatnya.

Aku setuju aku juga merasa ngeri dengan hewan itu.

“Itu bukan hewan asli.” Kata Madeleine.

“Apa?” Aku dan yang lainnya terkejut.

“Tidak ada tumbuhan dan hewan yang bisa hidup di pulau ini. Kekuatan sihir hitam Frank akan menghabisi makhluk yang bernyawa. Ini adalah ilusi ratu Radina untuk menghiburnya yang kesepian di dunianya.”

Aku tidak tahu harus mengatakan apa. Kuyakin mereka juga cukup memahami bagaimana tersiksanya hidup di dunia yang dimiliki Frank. Kesepian, sendiri, penuh rasa bersalah, dan kesedihan yang berkepanjangan. Sungguh, apa yang Radina lakukan untuk Frank adalah sesuatu yang luar biasa.

“Sungguh sangat mulia sekali sang ratu sampai harus menghibur penyihir hitam gila itu.” Cemooh Donald.

Asri berang dan mencengkeram kerah baju Donald dengan kasar. “Kau meledek kakakku?”

Donald mendengus sinis. “Ia bahkan bukan kakakmu yang sesungguhnya sayang. Kau jangan terlalu terbawa perasaan hanya karena dia menganggapmu sebagai adiknya.”

“Bisakah kau berhenti bersikap brengsek selalu?” Geram Kathlyn sambil menatap tajam Donald.

Donald mengangkat kedua tangannya pertanda mengalah.

“Baik aku mengaku salah. Sekarang, apa yang harus kita lakukan nabi?” Tanyanya dengan nada mengejek.

Aku memilih untuk mengabaikan dan tidak menghiraukan provokasi Donald karena itu hanya akan merusak persatuan kami.

“Kita harus sampai di menara itu untuk memastikan kenapa kita bisa berada disini.”

“Baik, kalau begitu, kita tidak perlu banyak berbicara. Aku muak mendengarkan mulut perempuan Donald. Dia seperti perempuan tua yang kerjanya hanya mengoceh-ngoceh tidak jelas.” Gerutu Kathlyn dan maju dengan langkah kaki cepat mengiringi Jason di depan.