44

28 2 0
                                    

Aku tersadar di suatu tempat yang asing. Segalanya berwarna putih. Aku mengedarkan pandangan berkeliling dan yang kulihat hanya warna putih memenuhi duniaku. Dimana aku? Aku bangkit dari baringku dan memaksa badanku untuk berdiri. Aku ingin mencari jalan keluar dari dunia aneh ini. Aku berteriak memanggil-manggil. Siapa tahu ada yang menyahut dan bisa membantuku untuk keluar dari dunia aneh dan asing ini. Lama aku berteriak-teriak dan berjalan-jalan dengan bingung mengitari tempat yang tidak menunjukkan sedikitpun jalan untukku dapat keluar dari sini. Seakan aku hanya memutar-mutar di tempat, aku memutuskan untuk istirahat. Aku tidak tahu ini sudah jam berapa. Apakah aku sebenarnya sudah mati? Aku bergidik memikirkannya. Tidak. Aku tidak ingin mati terlalu cepat. Ada banyak hal yang ingin kulakukan di dalam hidupku. Aku berteriak sekali lagi dengan perasaan kesal bercampur putus asa.

Tiba-tiba sesuatu atau mungkin seseorang muncul secara tiba-tiba di dunia serba putih ini bagai tinta hitam yang mencolok di atas kertas. Aku memicingkan mata berusaha mempertajam penglihatanku untuk memastikan apa yang kulihat samar-samar dari kejauhan.
Pertama, aku melihat pola bergaris yang membentuk rupa wajah dan kemudian segelombang lekukan yang membentuk rambut lalu terakhir garis-garis itu membentuk sebuah tubuh dalam bentuk utuh satu kesatuan. Bentuknya seperti seorang wanita. Tahap akhir, aku melihat bola mata terbuka dan makhluk itu hidup. Dia seorang……..wanita. Cantik.

Wanita itu berjalan dengan santai menuju ke arahku. Aku bersiaga walau merasa cukup takut. Iya, aku takut dengan wanita asing yang muncul dengan cara aneh dan tiba-tiba berjalan ke arahku seakan ingin menerkamku bagai hewan buas yang sedang kelaparan.

Dari dekat aku kini bisa melihat dengan jelas wajahnya dan seketika aku tahu. Aku terpana membeku seakan kehilangan kata-kata. Untuk sejenak aku seolah tidak bisa memercayai sendiri mataku. Sosok yang berdiri di hadapanku berganti-ganti wajah dari yang tidak kukenal sama sekali menjadi satu sosok orang yang sangat kukenal dan telah lama kurindukan. Dia kakakku.

“Thomas Hoyle,”

Dengan bibir bergetar menahan sedih aku membalas pilu. “Kakak?”
Seperti yang kukenal dari tahun-tahun yang berlalu, wajahnya yang sendu dan tatapan lembut penuh kasihnya tidak berubah sedikitpun. Ia menempatkan sebelah tangannya di pipiku dengan hangat.

“Kau sudah besar adikku.”

Untuk pertama kalinya sejak kepergiannya yang misterius, aku melepaskan tangis. Tak ada lagi yang ingin kusembunyikan darinya. “Kemana saja kau pergi kak?”

Kakakku menatapku dengan sayu.

“Aku kehilanganmu dan aku menderita menjalani hidupku.”

“Aku minta maaf Tom.”

“Kenapa kau pergi meninggalkanku?”

Kakakku diam menatapku dan kemudian duduk bersila di hadapanku dengan gaya seperti seseorang yang sedang bermeditasi. Aku ikut melakukan hal yang sama dengan duduk berhadapan dengannya.

“Aku sebenarnya bukan kakakmu.”
Aku terkejut mendengarnya dan tidak menyangka sebelumnya.

“Apa maksudmu?” Tanyaku tidak mengerti.

“Aku sudah lama hidup sebelum dirimu. Aku sudah melintasi generas ke generasi untuk mencari dan mempertahankan realitas dunia dari cengkeraman kekuatan gelap dimensi lainnya. Aku bukan makhluk sihir Tom. Aku adalah entitas sihir itu sendiri yang hidup sebagai manusia untuk melindungi kehidupan manusia. Aku menemukanmu pada saat ketika aku mengalahkan Frank di masa lalu dan hampir membunuhnya.”

“K-kau hampir membunuh penyihir hitam? Itu tidak mungkin. Dia abadi.”

Senyum tipis terkembang di bibir kakakku atau entitas sihir ini.

LEGACY OF THE WIZARDHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin