22

28 3 0
                                    

Halo semua teman-teman 😁
Jumpa lagi di dalam kisah Legacy of the wizard chapter 22.
Kisah tentang para penyihir yang menarik minat kita semua.
Seperti apa kisah keseruannya?
Yuk mari sama-sama kita menyelam ke dalam ceritanya 😁✌️

******

Frank dan Radina dikelilingi para monster dan bawahan Rogas. Sementara Rogas menyeringai dengan kejam menyaksikan mereka berdua terkepung dalam ribuan prajuritnya.

Radina dan Frank saling melemparkan tatapan teduh memperkuatkan satu sama lain. Kemudian dengan anggukan isyarat, Radina merapalkan mantra dengan matanya yang menyala dan menghilangkan tubuh Joana. Sedangkan Frank mulai merubah bentuk tubuhnya menjadi awan gelap pekat yang mengelilingi mereka.

Banyak para monster mati dalam sekejap karena kehadiran Frank. Sementara Radina mengeluarkan pedang dan tamengnya. Tubuhnya dihiasi baju zirah yang indah dan kuat. Radina meraung dan menerjunkan diri dalam medan pertempuran. Ia membantai semua prajurit Rogas dengan ganas dan haus darah.

Frank meliriknya sekilas dan tersenyum sinis.

“Akhirnya aku melihatmu lagi seperti dulu, ribuan tahun yang lalu. Ganas, berhati dingin, dan haus darah.”

Radina melirik dan tersenyum. “Aku tidak pernah berubah.”

“Benarkah itu?”

“Kecuali padamu.”

Frank mendengus dan menghantam beberapa prajurit Rogas dengan awan hitam pekat yang keluar dari tangannya.

“Kau tidak ingin menyelesaikan ini dengan cepat?” Seru Radina sambil menebas kepala salah satu monster.

Frank merobek tubuh salah satu monster menjadi dua dan menjawab dengan seringai jahil.

“Aku ingin menikmati pertempuran ini sedikit lebih lama.”

“Kau bisa saja menghabisi semuanya dengan kutukan kematianmu. Kenapa kau menolak untuk melakukannya seperti biasa?”

“Sudah kukatakan. Aku ingin menikmati pertarungan ini. Aku sedang menahan kekuatanku.”

Radina hanya bisa tersenyum sebagai balasan.

Radina menebas kaki, tangan, wajah, dan memenggal kepala para monster. Ia menghajar mereka dengan mudah hingga kemudian serangannya berhasil ditangkis oleh salah satu monster terbesar dan tampaknya terkuat diantara mereka.

Radina menatapnya yang menjulang di hadapannya dengan menengadah memerhatikan tinggi tubuh monster itu. Radina tidak gentar ataupun takut. Dengan seringai ia melesat menaiki tubuh monster itu dengan sekali lompatan.

Radina menyobek kulit monster itu yang ternyata sangat tebal dan keras sehingga membuat Radina sedikit mengumpat kesal karena tidak berhasil merobek lebih dalam. Ia menusukkan pedangnya di dekat pipi monster itu namun tanpa ia sadari, sebuah tangan besar milik monster itu mencengkeram tubuhnya dan berusaha meremukkannya.

Radina menjerit kesakitan merasakan seluruh tubuhnya seakan ditimpa ratusan gajah. Ia merasakan tekanan yang kuat dan tulangnya seakan remuk berkeping-keping.

Mendengar Radina menjerit kesakitan, Frank dengan penuh amarah menghampiri monster itu dan memasuki tubuhnya melalui telinganya lalu menghancurkannya dari dalam.

Radina terlepas dari genggaman monster itu dan akan jatuh ke atas tanah kalau saja dengan cekatan Frank keluar dari tubuh monster itu dan berhasil meraih Radina lalu menggendongnya.

“Kau ceroboh sekali.” Kesal Frank.

Radina dengan malu mengalihkan pandangan.

“Maafkan aku.”

LEGACY OF THE WIZARDWhere stories live. Discover now