17

32 4 0
                                    

Assalamualaikum teman-teman!
Seperti biasa, setiap hari Senin kita akan bertemu dengan kisah dari Legacy of the wizard chapter 17 😁

Apa yang terjadi pada Tom dan para penyihirnya? Seperti apa keseruannya?

Ayo sama-sama menyelam ke dalam ceritanya 😁✌️

******

Jam berdetak dengan bunyi yang mengganggu telingaku. Aku tidak tidur malam ini. Pikiranku kembali terpusat pada para penyihir. Aku akan memimpin mereka. Kalau kupikir-pikir akan takdirku yang tampak istimewa itu tentu saja tidak membuatku terkesan.

Aku justru merasa ragu dan bingung bagaimana cara menghadapi takdirku. Aku ingin membuat sesuatu dalam hidupku tetapi menjadi pemimpin para penyihir tidak pernah ada dalam pikiranku. Apakah takdir itu istimewa? Aku tidak tahu. Apakah aku dipaksa menjalaninya? Apakah ada alasan mengapa aku harus melakukannya?

Aku termenung. Memikirkan Joana. Wanita yang memikat hatiku. Mencuri segala perhatianku. Aku tidak kuasa mengetahui dirinya telah tiada. Aku belum sempat menyatakan perasaanku padanya. Bukan belum sempat. Tetapi tidak ada keberanian sedikitpun untuk mengatakannya.

Aku memang pengecut. Tapi aku tahu diriku sendiri. Aku tidak pantas untuk seorang Joana yang cantik dan kaya. Aku hanya pria biasa yang tidak memiliki keunggulan apapun. Apa yang bisa kubanggakan di hadapannya? Aku selalu mendamba memiliki hidup yang indah bersamanya. Tetapi sepertinya itu mustahil.

Aku beranjak dari kasurku dan keluar mengendap-endap malam hari. Kurasa penghuni rumah sudah tertidur lelap. Aku pergi untuk menenangkan pikiranku. Aku berjalan menyusuri hutan gelap gulita yang terletak di daerah pekarangan rumah Jason dan Rudolf.

Aku berjalan cukup lama sampai di dekat sebuah danau. Ada dermaga kecil disana. Sudah tua. Sepertinya sudah sangat lama berada disana. Aku pergi duduk disana untuk menenangkan diriku dari memikirkan Joana. Kucoba menggunakan cara yang diajarkan oleh Jason padaku untuk mengambil energi alam. Aku mencoba merubah energi itu sesuai kemampuan diriku.

Aku menciptakan cahaya di kedua tanganku. Aku tersenyum. Salah satu keberhasilan kecilku dalam proses berlatih yang panjang dan lama. Sayang sekali hanya bisa menghasilkan cahaya seperti itu. Sungguh tidak akan banyak berguna di medan pertempuran.

Kuarahkan cahaya di tanganku ke perairan danau yang tenang. Kusaksikan sendiri wajahku yang dipantulkan oleh dua cahaya. Cahaya dari tanganku dan cahaya dari bulan. Aku menatap diriku. Wajahku tampak lesuh dan lelah. Iya, karena aku menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk belajar sihir. Jason dan Rudolf melatihku dan Kennedy dengan keras.

Aku kembali merenung memikirkan Joana. Apakah adil bagiku untuk memilikinya dalam khayalan dan tidak perlu memilikinya secara nyata? Mungkin itu adalah hal yang pantas untuk seseorang sepertiku.

Joana terlalu sempurna untukku dan aku tidak pantas memilikinya. Dia begitu luar biasa dan berkelas. Setiap kali memikirkannya aku cukup merasa sedih dengan diriku sendiri yang terlalu payah.

Kurasa aku lebih baik tidur di alam terbuka. Mungkin akan membantuku merasa nyaman dan lari dari pikiranku yang berkecamuk.

Tetapi tunggu dulu.

Aku seperti mendengar sesuatu bergerak di sekitarku.

Aku menoleh dan mengedarkan pandangan ke sekeliling. Kuarahkan cahaya yang ada di tanganku untuk melihat apa yang ada di sekitarku.

Tidak ada apa-apa.

Itu semakin membuatku waspada.

Kemudian aku mendengar lagi langkah kaki.

LEGACY OF THE WIZARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang