36

23 2 0
                                    

Assalamualaikum teman-teman saya baru saja memposting di wattpad saya cerita lanjutan dari Legacy of the wizards. Cerita ini dijamin seru dan akan menarik dari sebelumnya. Oh iya, saya berencana akan selalu upload cerita ini setiap hari Senin. Jadi teman-teman yang senang dan mengikuti cerita ini saya sampaikan terima kasih banyak dan mendalam. Teman-teman dapat mengikuti dengan lebih baik karena sudah terjadwal sehingga tidak perlu khawatir maupun repot untuk memikirkannya. Saya minta maaf sebesar-besarnya karena lambat dalam proses upload cerita lanjutannya karena berbagai kesibukan yang melanda belakangan ini. Tetapi saya tidak akan meninggalkan kepenulisan saya. Saya bukan orang yang seperti itu, saya akan terus melanjutkan kepenulisan saya. Dan semua itu karena dukungan dari diri sendiri dan tentunya teman-teman. Terima kasih sebelumnya ya. Semoga teman-teman semua selalu berada dalam kondisi yang sehat dan gembira dimanapun kalian berada ya 😁✌️

☼☼☼

Aku terkejut mendengar Jason mengatakan hal itu padaku. Apa katanya? Aku bukan penyihir biasa? Jadi, maksudnya aku ini punya keistimewaan khusus? Kalau begitu, apa yang membedakanku dengan penyihir lain? Dengan mereka?

“Kau sudah selesai melamun Tom? Kita masih sedang berpesta!” Seru Kathlyn padaku dengan kesal sambil menangkis serangan salah satu monster dengan elemen anginnya.

Aku menghampirinya dan membantunya. Aku membentuk sebuah energi berwarna biru bercampur putih di sekeliling tanganku dan kemudian aku melaju ke depan menghantam monster itu. Monster itu terpental jauh seperti bola tenis yang terpental keluar dari dalam mesin pelontar bola tenis.

“Bagus. Kau sudah mulai membantu.” Kata Kathlyn dengan sinis.

“Senang bisa membantu.”

“Jangan lengah teman-teman!” Seru Jason sambil menghantam beberapa monster dengan medan energinya.

Aku dan Kathlyn mengangguk bersama.

“Sialan!”

Kami semua menoleh ke arah sumber suara. Ternyata itu Donald yang sudah siuman dan sedang memegangi kepalanya yang tampaknya baginya terasa sangat menyakitkan. Bagaimana tidak, kepalanya dihantam oleh salah satu monster yang memegang sebongkah kayu tebal dan menyerangnya pada saat itu walaupun Donald telah berhasil menghancurkannya.

“Apa yang terjadi?” Tanya Donald pada kami semua.

“Kau pingsan.” Kathlyn menarik tangan Donald dan membantunya berdiri.

“Jadi, permainannya masih berlangsung sepertinya?”

Aku mengangguk.

Donald menatapku dengan merendahkan. “Kau masih disini? Kukira kau sudah lari ketakutan.”
Aku menatap Donald tajam. “Jaga ucapanmu.”

“Oh ya?” Donald membalasku dengan meledek dan mendekat padaku. Kami saling menatap dalam jarak dekat dengan penuh benci. “Kau mau apa? Kau pikir kau bisa menyakitiku? Kau hanyalah nabi palsu dan para tetua telah salah memilih orang.”

“Donald berhenti!” Tegur Jason dengan keras.

“Jason benar. Berhenti bersikap brengsek pada Tom. Bagaimanapun dia adalah nabi kita dan sudah menjadi tugas kita untuk menjaganya. Kalau kau sampai harus menyakitinya, aku dan Jason tidak akan menahan diri untuk menghajarmu sialan.” Geram Kathlyn.

Donald menyeringai licik sambil masih terus menatapku. “Kau beruntung karena disini ada Jason yang memiliki pertahanan terkuat dan Kathlyn yang memiliki sihir berbahaya. Aku menantangmu duel. Aku ingin membuktikan bahwa kau memang seorang nabi dan bukan orang lemah yang ditakdirkan untuk memimpin kami.”

LEGACY OF THE WIZARDWhere stories live. Discover now