53

20 1 0
                                    

Pertempuran semakin menggila hingga beberapa wilayah terbakar dan sisanya runtuh akibat pertempuran yang berlangsung. Peter memindah-mindahkan setiap objek baik benda dan makhluk hidup untuk menyerang satu sama lain. Sementara Silvia menggunakan semua bahan yang didapatkannya di lingkungan sekitarnya untuk menjadi senjata dan tentara untuk membantunya menyerang para musuh. Sedangkan Edgar membantai dan memberangus habis pasukan Noir. Dia merubah dirinya menjadi berbagai jenis hewan-hewan yang mengerikan.

Kennedy yang tidak terbiasa melihat kengerian yang diakibatkan oleh Edgar bergidik ketakutan.

"Apa dia benar salah satu dari kalian?"

"Terkejut kan? Aku juga begitu pada awalnya." Jawab Donald.

"Kau akan menghabiskan waktu untuk mengagumi mereka?" Tegur Kathlyn. "Kita harus membantu mereka!"

"Aye aye captain!" Balas Donald sedikit kesal.

Kathlyn menghampiri mereka bertiga yang sedang bertarung bersisian.

"Dengar kawan-kawan. Aku senang kalian hadir dan membantu kami. Tapi kami tidak selemah itu untuk berbagi pada kalian kesenangan pertempuran ini. Jadi, perlu kuberitahu pada kalian, cukup dengan sikap pamer kalian. Ini saatnya kami menunjukkan semua yang kami bisa." Kata Kathlyn.

Edgar berubah dari seekor naga yang sedang membakar para prajurit dan menghampiri Kathlyn sambil tersenyum.

"Senang sekali melihatmu lagi Kat." Edgar membungkukkan badan sebagai penghormatan. Kebiasaan yang dipelajarinya dari para orang-orang suku. "Juga kalian." Katanya pada Donald, Antonio, dan para penjaga mereka.

Silvia turun dari raksasa batu yang menggendongnya di pundaknya dan dia melambaikan tangan dengan riang. "Senang melihat kakak Kathlyn yang cantik lagi."

Kathlyn yang dipuji cantik tersenyum malu. Ia selalu ingin mendapatkan pengakuan itu dari siapapun.

"Kukira kalian cukup tangguh untuk menghabisi para berandalan ini." Sahut Peter yang muncul dari arah lain.

"Ya bocah kau boleh mengatakan apapun yang kau suka. Kau bukan pemain utama dalam pertempuran ini. Oke?" Balas Antonio.

Peter tertawa mendengarnya.

"Jadi, dimana Jason, Asri, dan Madeleine?" Tanya Edgar. "Aku tidak melihat mereka sedaritadi."

"Jason mundur untuk memberi perlindungan pada menara. Asri juga ada di dalamnya. Madeleine, membantu ratu Radina untuk memanggil kembali Frank dari dunia orang mati." Kata Kathlyn menjelaskan.

Mereka bertiga terkejut mendengarnya dan saling memandang dengan ekspresi takut bercampur ngeri.

"Apakah penyihir hitam sedang berupaya untuk meminta dewi kematian mengakhiri perang gila ini?" Tanya Peter.

Raut wajah Antonio, Donald, dan Kathlyn menunjukkan keresahan dan ketakutan yang nyata.

"DIA GILA!" Umpat Edgar tidak senang.

"Kalau dewi kematian setuju dengannya, maka kita semua," Silvia tidak melanjutkan perkataannya dan sengaja menggantungnya.

"sudah pasti mati." Sambung Donald.

"Dewi kematian seperti sedang berburu ladang emas dengan kabar peperangan yang terjadi. Kita tidak ada kesempatan untuk mencegah ini semua terjadi." Ujar Edgar.

"Jadi, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?" Tanya Peter dengan ragu.

"Apa informasi yang disampaikan Madeleine padamu?" Tanya Edgar pada Kathlyn dengan nada serius yang sedikit mengintimidasi.

"Dewi kematian akan datang." Jawab Kathlyn lirih. "Tapi pertemuan itu bukan negosiasi."

"Lalu apa?" Tanya Edgar dengan tidak sabar.

LEGACY OF THE WIZARDWhere stories live. Discover now