55

20 1 0
                                    

Rosemary menatap kami semua setelah ia berbagi ingatannya dengan kami semua. Kami tertegun dan terdiam memandanginya. Semuanya memandanginya dengan tatapan orang asing. Rosemary untuk pertama kalinya tampak sangat sedih.

"Sekarang kalian tahu. Eksistensiku tidak bisa selamanya berada di dunia fana ini hingga semua kesalahanku telah ditebus dan aku bisa kembali ke duniaku." Ujarnya.

"Kau akan membunuh kami semua?" Tanya Frank.

"Apa maksudmu Frank?" Balas Jason tidak mengerti.

"Kekuatan kalian semua berasal dari Rosemary." Sahut Radina. "Dan satu-satunya cara agar Rosemary kembali dan lepas dari hukuman pengasingannya adalah dengan mengambil kembali semua ilmu yang dibagikannya pada kalian semua selama beberapa generasi."

Para penyihir saling memandang dengan keberatan. Namun mereka tahu tidak ada pilihan lain. Kapan pun waktunya lambat laun maupun cepat, kekuatan mereka akan kembali kepada induknya.

"Kita tidak perlu membuang waktu disini merenungi itu untuk saat ini." Sahut Rudolf. "Bukan begitu kan?" Tanyanya pada Rosemary.

Rosemary tersenyum senang seakan hanya Rudolf yang dapat mengerti dirinya.

"Kita harus mencegah Rogas membangkitkan Lucifer." Lirih Rosemary dengan tegas. Lalu dengan kerendahan hati, ia meminta dengan lembut pada para penyihir. "Maukah kalian membantuku?"

Mungkin akan sangat sulit untuk menduga Rosemary akan melakukan hal itu. Tapi ia benar-benar melakukannya dan ia sungguh-sungguh meminta dengan sepenuh hati. Aku memandangi para penyihir dari dalam tubuhku sendiri yang diambil kendali oleh Rosemary. Mereka tampak saling memandang dengan ragu dan tanpa keyakinan.

"Aku telah lama hidup dalam penderitaan. Satu penderitaan lagi tidak akan terlalu buruk untukku." Sahut Frank yang maju ke depan tanpa keraguan sedikitpun dan membungkukkan badan dengan hormat.

Itu Frank. Ya kalian benar. Dia melakukannya. Aku berani bertaruh tidak mungkin ia melakukannya kalau bukan kepada sosok yang dikagumi dan dipujanya. Membuat penyihir hitam membungkukkan badan dengan penuh rasa hormat adalah hal yang mustahil!

"Kalau kau memilih penderitaan. Maka aku memilih untuk mengakhiri ini dengan segera." Sahut Kathlyn dan membungkukkan badan mengikut yang dilakukan oleh Frank sebelumnya.

"Kurasa aku memiliki kewajiban untuk berjuang bersama kalian selalu. Mau apa lagi. Aku salah seorang dari kalian." Madeleine maju dan membungkuk hormat.

"Persetan dengan semua alasan. Aku hanya ingin menghajar Rogas dan pengikutnya!" Seru Donald dengan penuh semangat yang membuat sebagian dari para penyihir tertawa geli.

"Alam butuh kestabilan dan aku bertugas untuk menjaga kehidupan di alam agar stabil. Rogas dan pengikutnya tidak akan peduli dengan kehidupan sekecil apapun. Aku sepenuhnya milikmu Esaline." Edgar membungkuk dengan hormat.

"Edgar berbicara soal alam seolah ia satu-satunya yang ditugasi dan diberikan keistimewaan kekuatan untuk merawat dan menjaganya. Dasar egois. Aku juga ikut!" Sahut Asri.

Rosemary tersenyum simpul mendengarkan Asri mengeluh.

"Kalau musuh datang dan menguasai bumi, maka, aku tidak bisa lagi menikmati senyuman dan tawa para gadis-gadis cantik di Roma, Napoli, dan semua tempat di Italia. Aku ikut!" Kata Antonio.

"Kau ikut Silvia?" Tanya Peter.

Silvia tersenyum. "Tentu saja. Aku ingin berjuang bersama Frank."

Frank mengusapnya dengan lembut dan penuh kasih yang membuat kami semua terpana sejenak melihat kelembutan yang ditunjukkan Frank pada kami. Bahkan Radina sampai tersenyum begitu haru melihatnya melakukan sentuhan kehangatan itu pada Silvia.

LEGACY OF THE WIZARDOù les histoires vivent. Découvrez maintenant