40

18 2 0
                                    

Aku bersama mereka semua mengunjungi kediaman Frank dan kami masuk ke dalamnya. Terdapat tangga yang melingkar jauh ke atas. Aku mendengar Muffy dan Kathlyn mengeluh. Tentu saja siapa yang tidak akan mengeluh melihat tannga yang berpilin-pilin menjangkau langit-langit di atas matamu.

“Tenang saja, pasti ada semacam tuas mekanik yang akan memudahkan kita untuk mudah sampai ke atas.” Kata Antonio.

Aku melihat terdapat sebuah kursi kayu dengan sebuah lemari kecil di sampingnya yang berisi buku-buku.

“Dia seorang pembaca.” Kataku takjub.

“Frank seorang yang cerdas. Pengetahuannya luas dan pengalamannya banyak.” Sahut Madeleine.

“Apa kita tidak benar-benar bisa melewati tangga itu sampai ke atas?” Keluh Donald.

Jason mencoba mencari-cari sesuatu di balik dinding untuk menemukan semacam tuas lift yang bisa mengantar mereka ke ruang utama menara.

“Bingo!” Seru Jason gembira.

“Bagaimana kau bisa menemukannya?” Tanya Philipp.

“Aku menggunakan getaran di dinding untuk menemukan tuas tersembunyi ini.”

Kemudian sebuah pintu batu terbuka di balik salah satu dinding dan menampakkan sebuah ruangan kecil yang hanya cukup diisi sebanyak lima orang.

“Sepertinya kita harus berganti-gantian naik ke atas.” Kata Jackson.

Madeleine, Muffy, Kathlyn, Antonio, dan Veronica naik terlebih dahulu. Tak lama kemudian kami semua sampai di atas di depan sebuah pintu besar yang tertutup. Kami semua waspada mengamati pintu itu.

“Apa yang ada dibalik pintu itu?” Tanya Rudolf.

“Kuharap bukan sesuatu yang buruk.” Jawab Kennedy.

“Mari kita coba cari tahu.” Kataku.

Kami semua menghampiri pintu itu dan aku yang membuka pintu itu dengan pelan dan mendapati sebuah ruangan luas yang indah dengan diisi banyak rak-rak buku dan sebuah jendela besar yang terbuka yang kami saksikan saat berada di luar meenara ini.

“Indah sekali.” Kata Muffy kagum.

Kami melangkahkan kaki masuk ke dalam dan mengamati seisi ruangan dengan takjub. Kemudian aku berdiri di depan sebuah pembakaran. Di atasnya tatapanku terpaku menatap sebuah lukisan wanita yang luar biasa cantik. Dia seperti seorang peri.

“Itu ratu Radina.” Kata Madeleine yang berdiri di sampingku menjawab pertanyaanku di dalam pikiran. “Cinta sejati Frank. Frank sangat mencintainya dan memujinya.”

“Penyihir hitam memiliki kekasih? Bukannya dia tidak bisa menjalin cinta dan kasih karena kutukannya.” Tanyaku tidak mengerti.

“Radina adalah ratu para peri. Dia memiliki keabadian sehingga ia tidak bisa mati. Mereka telah hidup lama bersama. Tetapi karena suatu insiden, Frank harus memisahkan diri dari Radina.”

“Kenapa dia melakukannya?”

Madeleine mengedikkan bahu. “Ratu Radina tidak pernah ingin membicarakannya. Ia menyimpannya di dalam dirinya.”

“Kau bisa saja membaca pikirannya.”

Madeleine menggeleng. “Ratu Radina menolak untuk membuka pikirannya padaku. Tidak seperti semua makhluk, ratu Radina bisa mengendalikan pikirannya.”

“Apa dia sekuat penyihir hitam?”

“Mereka setara. Sangat sulit mengatakan bahwa salah satu dari mereka lebih kuat.”

LEGACY OF THE WIZARDTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon