59

3 1 0
                                    

Frank menatap bayangannya di sebuah siluet prajurit. Ia menatap dirinya dengan tertekun sedih. Wajahnya tidak pernah berubah sedikitpun sejak terakhir kali diingatnya. Usianya berhenti begitu saja setelah mendapatkan kutukannya. Kini Frank memandang sekitar dengan perasaan sedih yang menyelinap di dalam hatinya.

Sampai kapan aku akan hidup?

Perasaan jenuh yang menyelimuti hatinya mendadak muncul. Dia membayangkan wajah Radina dalam kesedihannya. Betapa ia sangat ingin untuk menciumnya dan merasakan sentuhan penuh kasih dari Radina.

Tiba-tiba sesuatu menjangkau pikirannya.

Kau selalu memikirkanku.

Itu Radina yang mengirimkan telepati padanya. Dia begitu penuh haru menyampaikan pesan padanya yang tersentuh akan Frank yang memikirkannya.

Aku tak pernah berhenti sedikitpun.

Radina mengirimkan kata-kata dalam bahasa peri untuk menenangkan perasaan Frank. Para pasukan kegelapan yang bersama Frank berjalan maju dengan penuh kengerian menerjang pasukan musuh yang bertahan dengan penuh ketakutan. Mereka terlihat sangat takut dengan apa yang mereka saksikan. Pasukan kematian yang dipinjamkan Hel padanya tidak mempan dengan semua senjata. Mereka tidak akan mati karena mereka telah mati. Mereka akan bangkit terus tanpa gentar. Tak ada rasa sakit yang tertinggal pada mereka.

Sedangkan prajurit peri hitam menggunakan sihir-sihir hitam mereka untuk merusak dan membunuh lawan. Frank tidak memberikan sedikitpun kelonggaran pada mereka. Bagi siapapun yang berusaha untuk melawan perintahnya, akan dibunuhnya tanpa segan. Prajurit kematian pun tak bisa melawan perintah Frank selama hatinya penuh dengan kegelapan.

Frank bersama mereka berhasil menerobos pertahanan inti Rogas. Mereka menyerbu masuk dengan lolongan kematian menggetarkan bumi dan membuat langit mendadak suram diwarnai mendung yang mengerikan.

Seluruh makhluk yang hadir di pertempuran mendadak merasakan ketakutan menyelimuti mereka.

☼☼☼

Edgar menerjang membabi buta menyerang berbagai sisi pertempuran di dunia Werewolf dan Vampire. Dia membantu memimpin Skirmish dan Genta yang dengan brutal membunuh dan memangsa tubuh musuh. Walaupun jijik dengan perlakuan mereka, Edgar memilih mengabaikannya. Mereka memasuki hutan-hutan gelap yang kini dikuasai oleh prajurit Rogas.

"Kita harus bisa sampai puncak bukit." Kata Skirmish.

"Ada apa di puncak bukit sana?" Tanya Edgar dengan penasaran.

"Cahaya bulan harus tertutup oleh awan. Kita harus membawa Genta untuk meraung disana agar ia memanggil awan-awan untuk menutupinya."

"Memangnya untuk apa?" Edgar tidak mengerti.

"Lillith akan bangkit dalam kegelapan pekat dan bantuan sinar rembulan. Kalau itu terjadi, Lucifer akan bangkit dan terpaksa kehancuran di depan mata akan terjadi."

Edgar bergetar ngeri. Semua penyihir yang mewarisi kekuatan sihir sudah mendapatkan mimpi buruk sebelumnya akan kedatangan Lucifer. Karena itu mereka membutuhkan seorang penuntun sebagai nabi.

Jadi, waktunya sudah dekat.

"Baiklah. Kita harus kesana secepat mungkin."

☼☼☼

Apa yang sebenarnya terjadi diluar sana?

Semua orang sedang berperang! Aku melihat Kennedy juga ada disana. Tapi dimana Tom?

Rosemary muncul dari arah yang tidak kuketahui dan dia sedang memandangiku dengan wajah yang menunjukkan kesedihan.

"Ada apa?" Tanyaku.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 03 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LEGACY OF THE WIZARDWhere stories live. Discover now