LEGACY OF THE WIZARD

35

Assalamualaikum teman-teman! Senang sekali rasanya kita bisa bertemu kembali lagi 😁👋

Hari ini adalah hari Senin. Itu artinya kita akan bertemu dengan kisah dari Legacy of the wizard. Kisah seru tentang para penyihir yang menjaga realitas dunia dari ancaman iblis dan penjahat lainnya.

Kisah Legacy of the wizard adalah kisah tentang para penyihir dan nabi-nya yang merupakan pembimbing mereka dalam menghadapi bahaya yang muncul dari dunia kegelapan yang berusaha untuk menghancurkan dunia. Para penyihir ini dituntun oleh sang nabi dalam melakukan misi mereka untuk mempertahankan dunia. Mampukah mereka semua melakukannya?

Seperti apa kelanjutan kisahnya? So tanpa perlu membuang waktu berlama-lama mari kita sama-sama menyelam ke dalam ceritanya 😁✌️

******

Frank mengunjungi sebuah tempat yang sangat gelap yang terletak di sebuah pulau mistis dimana pulau tersebut tidak akan kelihatan oleh para pelaut. Hanya beberapa orang saja yang dapat melihatnya dan itupun hanya orang-orang tertentu yang memiliki kekuatan. Frank memasuki pulau itu dengan menggunakan perahu dayungnya. Seketika pulau itu tampak di depan matanya. Frank tersenyum miring.

Ia mengayuhkan sauhnya menuju pesisir pantai dengan pelan. Ia sudah dapat melihat dengan jelas mata-mata gelap yang bersembunyi di balik pepohonan. Saat Frank menapakkan kaki di pesisir pantai, makhluk yang bersembunyi itu tiba-tiba keluar dan sudah tidak bernyawa.

"Peri hitam. Sadis dan jahat tetapi cukup lemah." Cibir Frank.

Frank baru saja ingin melangkah ketika sebuah anak panah beracun ditembakkan dan mendarat tepat di depan kakinya memperingatinya untuk tidak mengambil langkah lagi.

Frank berhenti dan menunggu. Salah satu dari para peri hitam datang keluar. Kini wajahnya dapat terlihat dengan jelas. Pucat dengan mata bola bulat besar hitam dan gelap tanpa pupil. Tinggi dengan ukuran 2 meter. Mereka kekar dan semuanya mengenakan baju perang yang terbuat dari timah yang hanya terdapat di negeri mereka. Masing-masing diantara mereka menggenggam tombak, pedang, dan busur panah. Para peri hitam ini begitu bengis dan menakutkan.

Peri itu mendatangi Frank dan tidak berani untuk lebih jauh mengambil langkah hingga dekat dengan Frank. Peri hitam itu berbicara dengan bahasa mereka. Mereka sangat tidak ingin berbicara dengan bahasa lain walaupun mereka bisa.

"Apa yang kau lakukan disini penyihir hitam?" Tanyanya dalam bahasa peri dengan kasar dan dengan nada tidak suka.

Frank membalas dengan menggunakan bahasa mereka. "Aku ingin bicara dengan Rudgard."

Rudgard adalah pemimpin mereka. Peri hitam yang paling ganas dan kejam dan merupakan keluarga dari Radina. Lebih tepatnya sepupunya. Dulu, peri langit dan peri hitam yang sering bertempur melakukan genjatan senjata dan melakukan pernikahan politik di masa kedua orangtua Radina dan Rudgard sehingga mereka memiliki ikatan kekeluargaan. Tetapi ikatan diantara para peri tidak pernah bisa bertahan lama sama seperti pada manusia umumnya.

"Yang mulia tidak dapat diganggu saat ini. Kembalilah penyihir hitam di menara tua-mu dan menyendiri disana!" Seru si peri hitam yang bernama Elva.

Frank tidak terpancing oleh seruan kasar pengusiran Elva. Ia menyeringai geli dan tetap berdiri di tempatnya tanpa berniat melangkah untuk pulang kembali.

"Aku tidak akan pergi sampai aku bertemu dengan Rudgard." Frank bersikeras.

"Itu tidak akan terjadi penyihir hitam terkutuk!"

"Aku ingatkan sekali lagi Elva. Kau tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi di negerimu kan?"

Ancaman Frank membuat bulu kuduk peri hitam berdiri. Mereka tahu bahwa kekuatan Frank jauh diatas mereka. Dulu sekali mereka hampir musnah dibantai oleh Frank sewaktu ia membantu Radina yang hampir mati melawan peri hitam. Kini, mengingat kembali akan apa yang dapat dilakukan oleh Frank di masa lalu, membuat mereka tidak dapat melupakan trauma mereka semua. Bahkan raja mereka, Rudgard, selalu kalah dalam menghadapi Frank.