Malibu nights (2)

6.6K 491 67
                                    

VOTE FIRST!
AND COMMENT IF U WANT!

•-•-•-•
















🔞

Suara decitan ranjang hingga nafas yang beradu diselipkan dengan erangan kenikmatan kini menguasai seluruh kamar milik Jeffrey, keduanya masih sama-sama kacau sampai lupa daratan. Umpatan demi umpatan keluar dari mulut Jeffrey ketika merasakan perasaan yang baru untuknya, namun perasaan itu juga berhasil membuatnya candu bahkan hampir gila.

Sementara Zea lebih kacau dari pada Jeffrey karena pria itu menggempurnya habis-habisan setelah berhasil menguasai ilmu yang Zea berikan. Sekarang hampir tengah malam, bayangkan, mereka melakukannya dari awal petang dan sekarang masih belum berpikir untuk berhenti walaupun sesekali mereka istirahat sebentar dan berbaring lalu kembali melakukannya. Lebih tepatnya Jeffrey yang tidak berpikir untuk berhenti, sementara Zea tidak, karena miliknya sudah menunjukkan tanda-tanda perih di sana karena ukuran lawan main.

Jeffrey lebih gila daru semua lawan yang pernah bermain dengannya, ini pertama kalinya Zea merasakan rasa perih di area bawahnya, tapi bukan masalah, rasa nikmat lebih mendominasi, Zea berterimakasih kepada Jennifer karena memberikannya tantangan ini.

"I'll come."

"Me too," balas Zea, bersamaan dengan itu, Jeffrey menambah kecepatan gerakannya hingga ia akhirnya dengan menekan miliknya lebih dalam dan mulai melambatkan temponya hingga pelepasan bersama itu terjadi.

Suara nafas tidak beraturan mereka bersahutan satu sama lain, Jeffrey yang sudah kehabisan energi langsung menjatuhkan dirinya di atas Zea dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher sang empu. Zea yang sudah menormalkan dirinya hanya bisa tersenyum, lalu menyugar rambut tebal milik Jeffrey yang sudah acak-acakan.

Pria yang manis dengan tampang menyeramkan. Zea terkekeh kecil karena Jeffrey masih sepolos itu tentang sex, benar-benar di luar nalar pikirnya. Tapi dari pada semua itu Zea benar-benar ingat saat mereka memutuskan ingin mengganti posisi menjadi Zea menjadi membelakangi Jeffrey untuk memudahkan Jeffrey melakukan kegiatannya, tapi Jeffrey malah menolak mentah-mentah dan langsung mengatakan bahwa ia ingin selalu melihat wajah Zea saat melakukan kegiatan panas mereka berdua.

That's cute.

"Jangan mudah memasuki wanita lain, kau terlalu manis untuk itu, Jay," ucap Zea yang langsung membuat Jeffrey mendongak menatapnya. Namun ia hanya bungkam karena tidak tahu ingin membalas apa.

"Kakimu bergetar," bisik Zea sangat merasakan kaki Jeffrey yang berada di antara kedua kakinya bergetar hebat.

"Tidurlah, kau sudah lelah, baby."

"Belum, aku masih belum lelah," balas Jeffrey, lalu menyamankan posisinya dengan mengeratkan pelukannya pada Zea. Perasaan baru juga muncul, yaitu perasaan nyaman dan tenang ketika memeluk tubuh yang bahkan lebih kecil dan pas berada di pelukan Jeffrey. Detak jantung Zea yang teratur juga terdengar begitu menenangkan untuk Jeffrey.

Wanita di dekapannya ini mampu membuatnya merasakan perasaan baru dan semuanya positif bagi Jeffrey, bersamaan dengan itu semua, Zea mampu membuatnya hilang akal dan candu dalam satu waktu.

She's like a cocaine for him.

Zea mendorong dada Jeffrey dan hal itu langsung di cegat oleh Jeffrey dengan memeluk perut telanjang Zea, tapi Zea tidak peduli, ia tetap bangkit untuk menarik selimut milik Jeffrey dan menyelimuti tubuh mereka berdua yang tidak ditutupi oleh sehelai benang pun. Zea menarik Jeffrey untuk kembali memeluknya seperti semula dengan nyaman tanpa peduli milik Jeffrey masih berada di dalam miliknya.

MORTIFERUMWhere stories live. Discover now