All the Possibilities.

3.6K 420 47
                                    


"Sekarang kau bisa jelaskan?" tanya Zea frustasi pada Jeffrey yang kini berdiri di depannya dengan wajah tanpa ekspresinya. Jeffrey berubah, lagi.

"I don't say anything to her, Zea."

"Dia hanya gila, sama sepertiku," lanjut Jeffrey tenang.

"I don't understand Jeffrey, I don't understand what the fuck just going on," balas Zea.

"You don't need to understand, honey, kau tidak perlu mengerti apapun, cukup ada di sisiku tanpa merepotkan dirimu sendiri, that's easy right?"

"Tapi aku ingin mengerti semua tentangmu Jeffrey, aku tidak bisa tinggal bersama dengan seseorang yang punya banyak rahasia!"

Jeffrey menggeram tertahan lalu meremas kedua bahu Zea dengan kasar. "Hanya diam dan nikmati semua hal yang kuberikan, that's enough!"

Dengan segera Zea menepis tangan Jeffrey yang ada di bahunya lalu melangkah menjauh dari Jeffrey dan duduk di pinggiran ranjang dengan wajah stress-nya yang belum hilang sama sekali, hidup Jeffrey sudah terlalu rumit ditambah lagi Jeffrey seperti menariknya ke dalam sebuah lubang hitam yang sama bahkan lebih rumit.

"Kau ingat Zea, saat kita bertemu di gedungku itu aku mengatakan apa? Aku bilang kau spesial, tapi bukan berarti kau bisa tidak tahu diri," ucap Jeffrey lalu melangkah mendekat dan menarik dagu Zea pelan untuk mendongak ke arahnya.

"Cukup jadi propertiku jika di depan semua orang, kau tau semacam istri thropy? Tapi bukan istri," lanjut Jeffrey.

"Aku tidak akan pernah berada di bawah seseorang Jeff, apalagi sebuah kuasa," desis Zea yang malah membuat Jeffrey terkekeh sinis.

"Aku bisa melakukan apapun, termasuk mengubahmu menjadi submassive dan menghilangkan identitas dominanmu itu dari dalam dirimu, Zea, but Jay really love dominant Zea, that's why I'm not gonna do that."

Alis Zea berkerut saat mendengarnya. Sepertinya apa yang ia sangka itu benar, Jeffrey mempunyai kepribadian ganda atau alter ego. Itu sebenarnya memudahkan Zea untuk kabur dari Jeffrey apalagi sampai Jeffrey tidak mengingatnya sama sekali, tapi Zea tidak akan pergi sebelum semuanya selesai, entah itu menyembuhkan Jeffrey ataupun hal lainnya yang paling terbaik menurutnya.

Zea tidak akan menggantungkan masalah ini dan pergi begitu saja.

Kini Zea merasakan bibirnya dikecup oleh Jeffrey lalu usapan juga terasa di pipinya. "Kau tetap ratuku dan dewiku apapun yang terjadi, kau beruntung Zea, seorang Jeffrey Lincoln Abraham menginginkanmu menjadi ratunya itu beruntung."

"Kita berdua akan menghancurkan semuanya lalu menguasai semuanya dan mengendalikan semuanya dari tangan kita," lanjut Jeffrey lalu menunduk untuk melumat lembut benda kenyal favoritnya itu. Namun Zea tidak membalasnya, hanya membuka mulutnya supaya Jeffrey tidak mengamuk.

Jeffrey belum melakukan hal "itu" dengan Zea sebagai Jeffrey, hanya Jay, bocah itu beruntung pikir Jeffrey.

"Aku akan bersikap seperti apa sikapmu Zea, jika kau baik aku akan menjadi anak yang manis, tapi kalau kau tidak tahu diri, aku akan bersikap seperti ini atau bahkan lebih."

"Aku membutuhkanmu sebagai Zea dua tahun yang lalu untuk berada di sisiku, jika tidak, yah aku akan menguji coba sesuatu di tubuhmu untuk mendapatkan Zeaku yang dulu, bagaimana?"

MORTIFERUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang