Escape?

2.4K 407 63
                                    

"Kau bertindak ke arah yang salah dan kurang menahan diri, Zea Anderson." 


"Aku sangat benci ini asal kau tahu," lanjut Jeffrey pelan sementara Zea masih terbatuk lalu sedikit mengarahkan pandangannya ke arah Jeffrey yang masih menatapnya dengan tatapan yang sama dan entah kenapa Zea tidak suka Jeffrey menatapnya seperti itu.

"Aku hanya ingin yang terbaik, Jeffrey," balas Zea sama pelannya.

"Aku tahu apa yang terbaik untukku Zea, sekarang aku sadar bahwa kau tidak ada bedanya dengan orang yang ada di sekitarku, tapi sayangnya kau versi paling buruk lebih dari mereka, kau membunuhku perlahan dengan memanipulasiku menggunakan sifatmu yang sangat peduli denganku."

"Aku pikir kau berbeda, aku pikir aku bisa merasa pulang dan ingat bahwa aku juga manusia ketika aku memelukmu, aku pikir aku bisa menjadi manusia lain dengan adanya kau, tapi." Jeffrey menghentikan perkataannya dengan kekehan mirisnya dengan wajah yang muram.

Kecuali Jeffrey dan Tuhan, tidak ada yang sadar Jeffrey-lah yang begitu mampu memanipulatif seorang Zea sekarang.

"Jangan pernah berpikir aku akan berubah, aku lahir untuk hidup dengan kehidupanku sendiri, aku akan hidup dengan kemauanku sendiri, Zea."

Zea terlihat memikirkan sesuatu terlihat dari wajahnya, lalu setelah selesai dengan perkataannya Jeffrey bangkit dari ranjangnya, membuat netra Zea terarah mengikuti gerak Jeffrey yang kini melangkahkan ke belakangnya dan berjalan ke arah lemari pakaiannya.

Jeffrey meraih sebuah jaket miliknya dan kembali menutup lemari miliknya setelahnya, Zea ikut bangkit namun hanya mendudukkan dirinya kembali di pinggiran ranjang dan menghadap ke arah Jeffrey yang sedang memasang jaketnya.

Hanya satu pertanyaan Zea, akan kemana Jeffrey?

"Kemana kau?" Tanya Zea saat Jeffrey melewatinya untuk mengambil sebuah kunci mobil dari dalam laci nakas. Jeffrey tidak menjawab lalu kembali melangkahkan kakinya keluar kamar.

Entah apa yang ada di pikiran Zea, Zea ikut bangkit untuk mengejar Jeffrey. "Kalau aku tanya itu dijawab, kau kemana, huh?"

"Jeffrey!" Panggil Zea hingga mereka masuk ke area ruang tamu, Zea mempercepat langkahnya hingga berhasil meraih pergelangan Jeffrey dan menariknya, namun bukannya berhenti Jeffrey malah menarik Zea balik begitu keras hingga tubuhnya terhuyung karena tidak ada persiapan.

Semua bodyguard Jeffrey yang di sana langsung berdiri dan menunduk dengan pikiran yang lebih tanya dan sedikit kaget dengan apa yang terjadi di depan mereka sekarang, padahal baru saja sebuah keributan terjadi tadi dan sekarang ada lagi?

Beruntung Zea tidak jauh karena Jeffrey dengan sigap menahan punggungnya hingga mereka sekarang saling berhadapan dan menatap sayu sama lain tepat di netra masing-masing. Jeffrey terlihat begitu marah bahkan bahkan tangannya yang satunya mengepal dengan erat.

Jeffrey masih tidak mengatakan apa-apa lalu mendorong Zea dengan kasar sampai punggungnya menubruk sebuah dinding hingga sang empu meringis kecil, sementara Jeffrey malah pergi keluar dari sana dengan langkah yang cepat dan penuh amarah.

Alasannya karena Jeffrey tidak ingin mencelakakan Zea lebih jauh kalau dirinya terus menerus berada di dekat Zea saat seperti ini.

Zea menatap pintu yang ditutup Jeffrey dengan kasar tadi dengan tatapan kesal lalu beralih mengarahkan pandangannya ke arah bodyguard Jeffrey yang masih berada di posisi yang sama.

"Kemana dia biasanya?" Tanya Zea pada mereka.

"Tidak tahu, nona, biasanya kalau Tuan pergi seperti tadi tanpa minta atau menolak untuk ditemani berarti Tuan sedang marah besar," balas dari salah satunya.

MORTIFERUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang