The blood

4.8K 662 67
                                    

VOTE FIRST!

•-•-•-•














"I thought you brought her here because you just wanted to, you know, sex."

Jeffrey terkekeh pelan saat mendengar perkataan Johnny sembari memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong celana piyamanya.

Sekarang mereka berdua sedang di dalam ruangan Johnny, Johnny bilang dia ingin membicarakan sesuatu dan Jeffrey pikir itu adalah hal yang penting, jarang-jarang dirinya ingin disuruh anggota yang seperti ini sampai meninggalkan Zea di kamar sendiri yang masih terkena glitch Karena pembaruan chip, dan ternyata membahas tentang masalah Zea.

"I already told you, John. I want her, not only about sexuality. Apa kalian yang sering bermain dengan wanita selalu berpikir seperti itu jika ada suatu hal yang berhubungan dengan wanita?"

"Terdengar seperti orang baik yang lugu," balas Johnny malas saat mendengar perkataan Jeffrey.

"Aku tidak pernah bilang aku jahat," jawab Jeffrey tenang yang mengundang kekehan dari Johnny.

"Lalu beribu-ribu orang yang mati di gedung kedua dan sel bawah tanah itu apa? Boneka rajutan?"

"Bukan aku yang membunuh mereka," balas Jeffrey masih dengan nada tenangnya.

"But you're the reason why." Johnny mengikuti nada bicara Jeffrey.

"Katakan saja apa yang memang ingin dikatakan, kau membuang waktuku lima belas menit."

Hembusan nafas Johnny terdengar bersamaan dengan dirinya yang menyandar punggungnya ke sandaran kursi dan juga mengalihkan pandangannya dari Jeffrey yang kini duduk di sofa ruangannya.

"Aku keberatan jika wanita yang kau tahan itu tinggal di sini."

"Alasannya?"

"Karena aku juga anggota organisasi ini."

"Aku pemilik sekaligus pemimpinnya." Jawaban Jeffrey berhasil membuat Johnny berdecak remeh.

"Kau ingin hidupmu seperti cerita mafia murahan yang menculik seorang wanita lalu mengurungnya dalam Mansionnya dan saling jatuh cinta lalu berakhir dengan happy ending menjadi orang baik?" gerutu Johnny membuat tawa Jeffrey pecah seketika.

"Kau pernah baca cerita yang seperti itu?" ejek Jeffrey membuat Johnny menggeram tertahan.

"Aku serius, Jeff. Rencana organisasi kita selalu diundur dari dua tahun yang lalu, beberapa sampel virus dan project kita yang terdahulu juga banyak yang dicuri, mau sampai kapan? Dan sekarang kau membawa wanita antah berantah kesini."

"Aku tidak tau alasan kenapa kau sampai menahannya atau bahkan menempatkannya di kamarmu, but Jeff. dia orang luar dan tentunya asing, bagaimana jika dia dengan tim-nya itu adalah suruhan musuh?"

"Memang," balas Jaehyun tenang, kini tubuhnya sudah berada di posisi ternyaman dengan kedua kakinya yang ia letakan di atas meja ruangan Johnny.

Johnny menatap Jaehyun tak percaya, bagaimana bisa pemimpin mereka tenang begini?

"Dia kiriman Sean Hughes, mata-mata dari organisasi Venusell yang menjadi anggota kepolisian California."

"Mereka lagi?"

"Ya, mereka menggunakan strategi masuk kedalam pemerintahan seperti itu memang terlihat cerdas, namun sayangnya sia-sia. Tidak ada gunanya mengirim tumbal yang lemah seperti mereka tanpa bekal apapun," balas Jeffrey tenang. Ia juga terpaksa berbohong dengan Zea.

MORTIFERUMWhere stories live. Discover now