Losing Her.

2.6K 407 59
                                    

"Aku akan mengirimkan surat, di sana akan ke jelaskan semuanya karena aku tidak bisa menjelaskan semuanya secara rinci sekarang, yang kalian tahu sekarang cukup yang tadi," jelas Zea yang saat ini duduk di pinggiran ranjang Motel yang menjadi tempat ia menginap sekarang.


Sekarang pukul lima pagi dan Zea tidak sendiri, dalam Motel tersebut ia bersama dengan Joe yang sudah datang kembali sejak satu jam yang lalu dengan baju kasualnya setelah mengantarkannya tadi malam sama halnya ke Motel tersebut dan sekarang, Joe tengah duduk di sebuah kursi di dekat sebuah meja sembari memperhatikan Zea yang sedang berbicara menggunakan ponselnya. Untungnya Zea hapal nomor kedua sahabatnya itu.

Joe bahkan membawakan Zea baju adik perempuannya untuk ia pakai dan juga membelikannya makanan saat datang tadi membuat Zea bersyukur dirinya bertemu dengan seseorang seperti Joe. Sementara itu Zea masih menggunakan setelan miliknya tadi malam namun tanpa jaket kulit, hanya sebuah kaos putih polos dan juga jeans, mungkin Zea akan memakainya setelah ini.

"Tapi Zea, kau yakin kau aman? He's so dangerous," Tanya yang di seberang sana, Justin.

"Yakin selama aku tidak memberontak, aku tahu kalian khawatir." Zea menghentikan perkataannya untuk menipiskan bibirnya. "But i'm totally okay, dia tidak ada bedanya dengan laki-laki lain yang dekat denganku seperti yang sering kalian lihat, trust me."

"Kami kesana-kemari mencarimu, kau tahu? Hilangnya tim kalian juga ditutupi di kantormu itu, kalian dimanfaatkan, Zea." Kini Michael yang bersuara.

"I know, tapi sekarang bukan itu yang harus aku hadapi permasalahannya," balas Zea. "I have to change him," lanjut Zea yang mendapat hembusan nafas keduanya di seberang sana.

Kadang di situ letak kesal mereka pada sahabat mereka yang satu ini, Zea selalu yakin pada dirinya sendiri bisa melakukan apa saja dalam hal apapun, apapun, Zea tidak akan tenang sebelum mendapatkan suatu hal yang ia ingin atau harapkan apapun rintangannya sampai melupakan dirinya sendiri, Zea akan menjadi seseorang yang naif jika sudah seperti ini.

Mungkin sebelumnya mereka ada di sisi Zea, tapi sekarang? Mendengar penjelasan setengah dari semuanya saja Justin dan juga Michael tidak terlalu yakin, Zea hanya akan menghancurkan dirinya sendiri jika semuanya gagal.

"Ya sudah, kami tidak bisa apa-apa kalau begitu tapi Zea, kau harus berjanji untuk tetap bertahan dan bertemu kami lagi, kami tetap akan mendukung dan juga membantumu apapun yang terjadi, we are best friend, right?"

Zea tersenyum mendengarnya, sebuah senyuman tulus dari hati yang setelah sekian lama.tidak terbit di bibir sang pemilik. "Yeah, I love you guys, thank you."

"No problem."

Joe ikut tersenyum karena banyak hal dari diri Zea yang ia lihat padahal batu beberapa jam mereka bertemu jika hitung, Zea wanita yang kuat dengan pendirian yang kokoh, percaya diri dan mandiri, tipikal wanita independen pada umumnya.

Sembari Zea berpamitan dengan Justin dan juga Michael di sambungan teleponnya, Joe meraih sebuah paper bag yang ia bawa tadi dan menunggu Zea sampai sambungan telepon mereka terputus beberapa menit setelahnya.

"You okay?" Tanya Joe.

"Yeah, I'm okay, thank you, Joe. Aku meminjamnya selama satu jam, pasti terkuras banyak, dan yang lainnya, baju, makanan, mengantarku ke sini, dan tempat untuk bekerja sementara," balas Zea tidak enak, ia memang menghabiskan banyak waktu untuk membuat kedua sahabatnya itu tenang dan mengerti dengan keadaannya sekarang, belum lagi dengan kebaikan Joe yang lain.

MORTIFERUMWhere stories live. Discover now