lycitador serum.

4.1K 556 33
                                    

VOTE FIRST!
AND COMMENT IF U WANT!

•-•-•-•















"Beri aku waktu."

"Baiklah, kurang dari dua minggu, kalau kau tidak mengatakan apapun setelah waktu yang ditentukan, aku akan lepas tangan."

"Thanks, Miles."

"Hm, ngomong-ngomong, bagaimana dengan sinyal WoH buatan kalian itu? Kemarin saat kita berbicara di telepon, kita hanya membahas perempuan itu," ucap Miles santai dan kembali menyeruput wine miliknya dengan hikmat.

"Sebenarnya pemrogramannya belum sempurna, masih ada banyak glitch dan hal eror lainnya, belum lagi penyebaran titik pelacakan atau tracking point belum terlalu luas karena kami sibuk dengan Double-V virus, tapi kami akan berusaha lagi setelah ini supaya pembaruannya lebih sempurna," jelas Jeffrey.

"Tracking Point? Semacam Tracking VfX green screen?"

"Ya, mereka yang terkena radiasi sinyal WoH akan seperti orang yang sedang menonton film 3D, dan semua halusinasi mereka sama tapi lebih nyata dan bisa berinteraksi satu sama lain, namun tetap di kontrol dari pemrograman," jelas Jeffrey lagi, sementara Miles hanya tersenyum sembari menatap gelas Wine-nya dan Jeffrey tahu itu sebuah senyum kebanggaan.

"Sepertinya jika Abraham tetap tahu kau bukan putranya, dia tidak akan peduli, karena jika Jessica tidak menukar bayinya dulu, anak kandungnya sendiri juga tidak akan menjamin akan menjadi seperti kau, bagus kalau begitu, aku ikut bangga. Jadi tidak ada hal sia-sia dan penyesalan yang tidak terlalu berguna."

Jeffrey hanya tersenyum tipis mendengarnya. Sudah dia bilang, Jeffrey sudah menjiwai apa yang tumbuh dari dalam dirinya sejak dulu.

"Aku akan mengirimkanmu beberapa file penting peninggalan ayahmu nanti, pastikan tetap di Los Angeles sampai Minggu depan," ucap Miles memperingati dan Jeffrey hanya membalasnya dengan dehaman.

Jeffrey sedikit bangkit untuk menuangkan wine ke dalam gelas mereka berdua, lalu meminumnya dengan sekali tegukan kecuali Miles yang menyesapnya sedikit demi sedikit.

"Jangan jatuh cinta kepada wanita itu, jangan jadikan dia kelemahanmu dalam hal apapun," gumam Miles tanpa menatap Jeffrey. Sementara Jeffrey, menatap Miles dengan satu alis yang terangkat.

Jatuh cinta? Jeffrey tidak tahu apa itu jatuh cinta, dicintai orang saja tidak pernah, bagaimana memberi orang lain cinta? Jeffrey hanya ingin Zea, itu saja.

"Perasaan itu harus kau hindari, karena cinta itu bisa membuatmu terbang setinggi-tingginya sampai lupa bahwa kau bisa jatuh sekeras-kerasnya di daratan, ini terdengar berlebihan tapi memang kenyataannya begitu, jadi fokus dengan tujuanmu selama ini, dan untuk wanita itu, cukup kau jadikan dia alat sebagai penghasil pewaris Abrarenergion atau apalah, terserah, tapi jangan bergantung pada dia."

"Ini masalah pribadi sebenarnya, tapi aku hanya ingin mengingatkanmu, wanita dan cinta itu bisa menghancurkan segalanya dalam sekejap, mereka bisa mengambil paksa kewarasan dan hidupmu," lanjut Miles Dan Jeffrey hanya mengangguk sekilas, lalu meletakkan gelas wine miliknya ke atas meja.

Sebenarnya Jeffrey sangat benci jika berada di situasi ini, orang disekitarnya tidak pernah menasehatinya, mereka hanya mengatur dirinya, dan Jeffrey sangat membenci hal itu, entah siapa pun itu. Namun Jeffrey juga tidak perduli, ia ingin bertindak sendiri, semua keputusan Abrarenergion dan hidupnya sendiri ada di tangannya.

"Aku tidak sabar jika waktu itu sudah tiba, dimana dunia hancur, semua umat manusia hancur di dalam diri mereka sendiri dan kita akan mengganti banyak hal yang bisa mengendalikan mereka di dalam tubuh mereka," gumam Miles pelan, mengubah topiknya.

MORTIFERUMWhere stories live. Discover now