Secret Between Them

1.5K 249 128
                                    

VOTE FIRST!

•-•-•-•


"I miss you so much," bisik Jeffrey tepat di telinga Zea dan juga tangannya yang mengusap-usap halus punggung Zea yang terbuka. Posisi mereka sekarang setengah dari tubuh Zea berada di atas Jeffrey yang tengah bertelanjang dada dan memeluk tubuh wanitanya dengan erat.

Tidak ada suara apapun selain deru mesin penghangat ruangan dan juga deru nafas masing-masing dari mereka berdua yang terdengar, Zea lebih banyak diam dan hanya membuka suaranya di saat waktu yang memang perlu seperti membalas perkataan Jeffrey, Jeffrey juga sadar akan hal itu, tapi memilih untuk bungkam karena tidak tahu cara menghadapi Zea yang baru.

Semuanya terasa perbedaannya, tapi diamnya Zea itu membuat semuanya sedikit menjadi misteri, Jeffrey sedikit menerawang apa yang terjadi pada wanitanya ini? Tapi Jeffrey mencoba menyampingkan semua hal itu dan berfokus pada perasaan rindunya yang berlimpah dari pada apapun.

Tanpa ada prediksi apapun, Zea tiba-tiba bangkit , namun Jeffrey dengan sigap langsung menahan tubuh wanitanya itu supaya tidak menambahkan jarak di antara mereka berdua lagi dan hal itu membuat netra keduanya bertubrukan untuk seling menatap.

"Aku ingin ke dapur untuk minum," bisik Zea yang malah membuat Jeffrey makin tidak rela melepaskannya.

"Panggil mereka saja, honey."

"No, aku bisa sendiri, hanya sebentar."

"Biar aku-"

"No Jeffrey," tolak Zea cepat dengan nada yang tidak asing dan itu membuat seluruh tubuh Jeffrey membeku dibalut dengan perasaan aneh yang candu. Itu nada kasar yang Jeffrey sukai ketika wanitanya itu menentangnya dan Jeffrey mendengarkan itu lagi setelah sekian lama.

"Kau pasti masih lelah," lanjut Zea dengan nada yang berbeda, nada yang lembut, yang jauh dari seorang Zea Anderson pada Jeffrey-nya.

Zea bahkan tersenyum lembut dan bangkit dari ranjang miliknya yang selama ini ia tiduri lalu memasang mantel tidurnya karena gaun tidur Zea yang dominan memperlihatkan kulit tubuhnya, sementara Jeffrey melihat itu semua dengan semua perasaan yang begitu candu di benaknya, kenapa baru sekarang dirinya memutuskan kembali?

Setelahnya Zea keluar dari kamar meninggalkan Jeffrey sendiri di sana dan tujuannya memanglah dapur dan Zea tidak berbohong dirinya ingin minum untuk mengaliri kerongkongannya yang cukup kering di malam hari, namun langkah Zea terhenti di ambang antara ruang tengah dan juga dapur saat melihat seorang pria dengan perawakan yang sangat ia kenali sedang duduk di kursi bar dapur dengan gestur seperti orang yang sedang putus asa.

Zea menatap punggung tersebut dengan tatapan datarnya dan kembali melangkahkan kakinya tanpa ada ingin peduli, namun sang empu ternyata sadar akan kedatangan seseorang dan seseorang yang datang itu adalah seseorang yang menjadi penyebab kegundahan hatinya hari ini pun langsung bangkit dari kursi dan mengekori Zea dari belakang.

Sementara Zea sibuk meraih satu botol air mineral dari kulkas dan membukanya, tidak lupa juga menutup kulkasnya lalu berbalik, disambut oleh wajah Theo yang menatapnya dengan tatapan memelas, namun Zea tetap menatapnya dengan tatapan datarnya.

"Kau tau apa kesalahanmu, Theo?" Tanya Zea pelan dengan nada menusuk pada Theo yang nampak terkejut karena perkataannya.

"You're such a bad baby, you know that?"

MORTIFERUMWhere stories live. Discover now