Another Jeffrey

4.9K 661 114
                                    

VOTE FIRST!
AND COMMENT IF U WANT!

•-•-•-•














"Mana Mom?"

"Beliau masih di luar, tuan."

"Okay, jangan langsung katakan aku sudah di Mansion ketika dia datang, biar aku sendiri yang menemuinya nanti."

"Baik, tuan."

Jeffrey mempercepat langkahnya menaiki tangga Mansion milik ibunya, saat ini dia dan juga Zea baru saja datang di Los Angeles. Sekitar satu jam yang lalu.

Zea masih belum sadarkan diri karena setelah Jeffrey membawanya yang sudah tidak sadarkan diri dari ruangan dimana timnya berada, Jeffrey langsung berencana untuk berangkat ke kota Los Angeles secepatnya.

Kini Jeffrey memasuki kamarnya yang saat ini sudah ada Zea yan berbaring di ranjangnya dan dijaga oleh satu Maid Mansion. Jeffrey baru saja pergi ke salah satu Club miliknya di kota Los Angeles untuk mengambil beberapa wine di sana.

Netra Jeffrey sedang menangkap tubuh Zea yang kini sudah dibaluti dengan baju yang lebih pantas dari Hoodie miliknya, yaitu piyama tidur.

Saat mereka datang tadi, Jeffrey langsung memerintahkan salah satu Maid yang ada di Mansion ini untuk memilihkan dan membelikan Zea pakaian dari dalaman hingga luar di salah satu Mall terdekat bersama dengan bodyguard yang ia bawa. Setidaknya Maid perempuan lebih tahu yang mana yang dipilih dari pada anak buahnya yang sebelumnya ia suruh.

"Kalian bisa keluar, dan Jack kau jaga di depan pintu, jangan biarkan orang seenaknya masuk termasuk ibuku," titah Jeffrey pada Maid yang menjaga Zea tadi dan juga Jack Hayes- bodyguardnya.

Mereka berdua pun keluar meninggalkan Jeffrey dan juga Zea yang masih belum sadar di kamar Jeffrey yang cukup besar itu, atau bahkan lebih besar dari kamarnya yang berada di bangunan Abrarenergion.

Jeffrey melangkahkan kakinya sembari membawa kotak berisi wine yang ia bawa tadi dari salah satu Club miliknya ke arah bar khusus yang berada di dalam kamarnya.

Hidupnya akan terasa kurang jika tidak meminum minuman yang memabukkan itu bahkan sehari saja, jadi yang satu ini tidak boleh ketinggalan.

Jeffrey pun meletakkan satu persatu botol wine tersebut di lemari Bar miliknya yang masih kosong. Setelah selesai, ia pun meninggalkan satu botol di atas meja Bar dan mengambil satu gelas yang juga berada di atas sana untuk meminumnya.

Ia pun menuangkan air berwarna merah keunguan tersebut ke dalam gelas tinggi khas gelas wine pada umumnya sembari menatap Zea dengan lekat lalu berniat untuk meminumnya.

Namun sebelum meminumnya, Jeffrey melepas jas yang ia pakai, menggulung pergelangan kemejanya hingga ke siku dan membuka dua kancing teratas dengan satu tangannya, lalu duduk di salah satu kursi Bar dan menghadap ke arah ranjang yang di atasnya ada seorang Zea Anderson.

Jeffrey meneguk pelan wine yang ia tuang tadi, membiarkan cairan memabukkan itu mengalir hikmat di tenggorokannya.

Zea adalah pilihan yang terbaik untuk menjadi ibu dari penerusnya, lebih baik dari pada Emma yang selalu merasa lebih hebat dari seorang Jeffrey bahkan siapa pun. Walaupun darah seorang Abraham tidak mengalir di tubuh Zea seperti Emma.

Persetan dengan semuanya, ini bahkan bukan salah Jeffrey dari awal dan sekarang dirinya lah yang menjadi pemimpin Abrarenergion, jadi semua hal menjadi keputusannya, apapun, termasuk urusan pewaris, yang pasti dari awal semuanya adalah salah seorang Jessica Abraham, salahnya karena menukarkan bayinya dulu.

MORTIFERUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang